Kerajaan Yeke
Kerajaan Yeke (juga disebut kerajaan Garanganze atau Garenganze) adalah kerajaan yang dihuni oleh suku Garanganze di Katanga, Republik Demokratik Kongo. Kerajaan ini berdiri dari tahun 1856 hingga 1891 di bawah kekuasaan seorang raja yang bernama Msiri, dan pada masa itu negara ini pernah menjadi negara terkuat di Afrika tengah bagian selatan. Kerajaan ini mengendalikan wilayah dengan luas sekitar setengah juta kilometer persegi. Kerajaan ini juga mengendalikan satu-satunya jalur dagang dari Afrika Barat ke Timur, karena di tempat lain jalurnya dihalangi oleh Gurun Kalahari dan Kerajaan Lozi di selatan atau hutan hujan Kongo di utara. Msiri memperdagangkan sumber daya tembaga, budak dan gading untuk memperoleh bubuk mesiu dan senjata api, dan ia juga mendirikan persekutuan lewat pernikahan Saat Raja Leopold II dari Belgia mendengar kabar bahwa Kerajaan Yeke mengendalikan perdagangan timur-barat dan merupakan kerajaan yang kaya akan tembaga (dan mungkin emas), ia mengirim ekspedisi untuk mengajaknya bergabung dengan Negara Bebas Kongo. Cecil Rhodes juga mengirim ekspedisi untuk mengajaknya menjadi salah satu wilayah British South Africa Company. Perebutan Katanga berhasil dimenangkan oleh Ekspedisi Stairs yang dilancarkan oleh Kongo. Kerajaan ini pun bubar setelah Msiri tewas dibunuh, dan wilayahnya diambilalih oleh Negara Bebas Kongo. Kapten Stairs menjadikan salah satu anak adopsi Msiri, Mukanda-Bantu, sebagai penerus kerajaan ini, tetapi wilayahnya disusutkan dan radius daerah kekuasaannya hanya 20 km dari Bunkeya. Statusnya pun bukan sebagai raja, tetapi sebagai kepala suku.[1] Catatan kaki
|