Kerajaan Anglo-Korsika

Kerajaan Anglo-Korsika

Regno di Corsica
1794–1796
{{{coat_alt}}}
Lambang
SemboyanAmici e non di ventura
Teman, dan bukan hanya kebetulan
Peta "Pulau dan Kerajaan Korsika" tahun 1794
Peta "Pulau dan Kerajaan Korsika" tahun 1794
StatusNegara klien Britania Raya
Ibu kotaCorte, kini Bastia
Bahasa yang umum digunakanBahasa Italia, bahasa Korsika
Agama
Katolik Roma
PemerintahanDemokrasi parlementer dan monarki konstitusional
Raja 
Presiden Dewan Negara 
LegislatifParlemen
Era SejarahAbad Pencerahan
• Didirikan
17 Juni 1794
• Ditaklukkan
19 Oktober 1796
Luas
8.680 km2 (3.350 sq mi)
Mata uangSoldi
Didahului oleh
Digantikan oleh
Republik Prancis Pertama
Republik Prancis Pertama
Sekarang bagian dari Prancis
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kerajaan Anglo-Korsika adalah negara klien Kerajaan Britania Raya yang pernah berdiri di pulau Korsika dari tahun 1794 hingga 1796 selama Perang Revolusi Prancis.

Latar belakang

Pada masa Revolusi Prancis, Korsika baru menjadi wilayah Prancis selama dua dasawarsa. Pemimpin Korsika Pasquale Paoli yang telah diasingkan pada masa kerajaan menjadi tokoh kebebasan dan demokrasi, dan pada tahun 1789 ia diundang ke Paris oleh Majelis Konstituen Nasional dan di situ ia dianggap sebagai pahlawan. Ia lalu dikirim kembali ke Korsika dengan pangkat letnan-jenderal.

Namun, Paoli pada akhirnya memisahkan diri dari pergerakan revolusi akibat penghukuman mati Raja Louis XVI dari Prancis. Ia memutuskan untuk mendukung kelompok royalis. Konvensi Nasional Prancis menuduh Paoli sebagai pengkhianat. Paoli lalu menghimpunkan pertemuan consulta (majelis) di Corte pada tahun 1793 dengan dirinya sebagai presiden. Mereka kemudian menyatakan kemerdekaan Korsika. Ia meminta perlindungan dari Britania yang saat itu sedang berperang dengan Prancis. Ia mengusulkan agar Kerajaan Korsika dijadikan seperti Kerajaan Irlandia. Bagi Britania, ini adalah kesempatan emas untuk mendapat pangkalan di Laut Tengah.

Pada tahun 1794, Britania mengirim armada ke Korsika di bawah kepemimpinan Laksamana Samuel Hood. Selama Pengepungan Calvi, Kapten Horatio Nelson kehilangan mata kanannya. Kemudian Korsika menjadi salah satu wilayah Raja George III, walaupun hanya untuk sementara waktu.

Konstitusi Korsika bersifat demokratik dengan seorang wali raja (Sir Gilbert Elliot), parlemen dengan anggota yang dipilih, dan dewan yang menjadi badan eksekutif dengan Carlo Andrea Pozzo di Borgo sebagai kepala pemerintahan sipil dan kemudian presiden dewan negara.

Namun, ketika Spanyol memutuskan untuk mendukung Prancis, Britania menyadari bahwa posisi mereka di Laut Tengah terancam dan mereka mundur dari Korsika pada bulan Oktober. Britania mengajak Paoli untuk ikut ke Britania dengan jaminan pensiun, dan Paoli terpaksa melakukannya karena tidak ada pilihan yang lain. Pada tanggal 19 Oktober 1796, Prancis menaklukkan kembali Bastia dan Korsika menjadi salah satu departemen Prancis.[1]

Catatan kaki

Pranala luar