Pulau-pulau dipersengketakan Nama lain: bahasa Rusia: Хабомаи; Jepang: 歯舞群島
Citra Landsat Kepulauan Habomai, dari kiri ke kanan P. Tanfil’eva (P. Suishō), P. Anučina (P. Akiyuri), P. Jurij (P. Yuri), P. Zelenyj (P. Shibotsu), P. Polonskogo (P. Taraku); di selatan P. Shibotsu adalah P. Harkar (P. Harukaru)
Kepulauan Habomai (bahasa Rusia: Острова ХабомайKhabomai; Jepang: 歯舞群島Habomai guntō atau 歯舞諸島 Habomai shotō) adalah pulau-pulau kecil di bagian paling selatan Kepulauan Kuril (Kepulauan Chishima). Kepulauan ini sekarang berada dalam penguasaan Rusia, tetapi diklaim oleh Jepang sebagai bagian dari Teritorial Utara Jepang bersama-sama dengan Iturup (Etorofu), Kunashir (Kunashiri), dan Shikotan.
Kepulauan ini berada di ujung timur Kota Nemuro, Hokkaido, di lepas pantai Tanjung Nosappu, Jepang. Letaknya antara Semenanjung Nemuro dan Pulau Shikotan. Nama kepulauan ini berasal dari bahasa Ainu, Ha apu oma i (ハ・アプ・オマ・イ) yang kurang lebih berarti di tempat itu ada pulau kecil yang es terapungnya hilang.
Geografi
Kepulauan Habomai terdiri dari lima pulau di timur laut Semenanjung Nemuro, Hokkaido.[1]
P. Kaigara, pulau terdekat dengan Hokkaido, jaraknya 3,7 km dari Semenanjung Nemuro.[2]
P. Tanfil’eva (P. Suishō), luas 14 km2, ketinggiannya hanya 11 hingga 18 m dpl.
P. Anučina (P. Akiyuri), pulau terkecil di Kepulauan Habomai, luas kira-kira 3 km2
P. Jurij (P. Yuri), pulau datar, luasnya 112
P. Zelenyj (P. Shibotsu), pulau terbesar di Kepulauan Habomai, luasnya 60 km2
P. Polonskogo (P. Taraku), luas 12 km2
Sejarah
Sebelum Perang Dunia II, Jepang menyebut kepulauan ini sebagai Kepulauan Suishō (水晶諸島code: ja is deprecated , Suishō shotō), Kepulauan Goyōmai (珸瑤瑁諸島code: ja is deprecated , Goyōmai shotō) atau menyebutnya sebagai kesatuan dengan Pulau Shikotan sebagai Kepulauan Shikotan (色丹列島code: ja is deprecated , Shikotan rettō). Hingga Perang Dunia II, Kepulauan Habomai adalah wilayah administrasi desa Habomai, Subprefektur Nemuro, Jepang.
Kepulauan Habomai diduduki oleh tentara Uni Soviet pada hari-hari terakhir Perang Pasifik. Pada 1 September 1945 atau sehari sebelum hari penandatanganan dokumen penyerahan Jepang pada Perang Dunia II (2 September 1945), tentara Uni Soviet menganeksasi Kepulauan Kuril serta Teritorial Utara Jepang yang sekarang dipersengketakan. Sesuai keputusan Konferensi Yalta yang ditandatangani 11 Februari 1945, Uni Soviet memperoleh bagian selatan Pulau Sakhalin dan Kepulauan Kuril setelah Jepang menyerah.[3] Aneksasi Teritorial Utara Jepang terjadi setelah Uni Soviet menyatakan tidak mengakui lagi Pakta Netralitas Soviet-Jepang pada 5 April 1945, dan menyatakan perang terhadap Jepang pada 9 Agustus 1945 ketika pakta itu masih berlaku.[3]
Hubungan diplomatik antara Jepang dan Rusia dipulihkan pada tahun 1956. Dalam deklarasi bersama dengan Tokyo, Moskwa setuju untuk mengembalikan Kepulauan Habomai dan Shikotan, setelah perjanjian damai dapat ditandatangani, karena pulau-pulau tersebut berada di luar rantai utama Kepulauan Kuril.[4] Namun sebagai reaksi ditandatanganinya perjanjian keamanan Jepang-Amerika Serikat pada tahun 1960, Rusia mengingkari janjinya mengembalikan Kepulauan Habomai dan Shikotan,[5] dengan alasan pulau-pulau tersebut tidak dapat dikembalikan selama masih ada pangkalan militer Amerika Serikat di Jepang.[4]