Iturup (bahasa Rusia: Итуру́п; Ainu: エトゥヲロㇷ゚シㇼ, har.'{{{2}}}', Etuworop-sir atau Pulau Etorofu (Jepang: 択捉島, Etorofu-tō, tempat yang ada tanjung) adalah pulau terbesar di Kepulauan Kuril Selatan. Pulau ini adalah pulau paling utara dalam gugus Kepulauan Kuril/Kepulauan Chishima. Iturup sekarang dikuasai oleh Rusia. Jepang mengklaim pulau ini sebagai bagian dari Teritorial Utara Jepang di bawah administrasi Distrik Nemuro, Prefektur Hokkaido.
Hingga akhir Perang Dunia II, Pulau Iturup adalah wilayah Jepang. Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Uni Soviet menduduki Pulau Iturup pada tahun 1945 berdasarkan Konferensi Yalta 1945. Penduduk Jepang diusir dengan paksa dari pulau ini.[1] Pulau Iturup berada hampir di ujung selatan Kepulauan Kuril (Kepulauan Chishima), letaknya di antara Kunashiri dan Urup.
Geografi
Pulau ini luasnya 3.185,65 km2, sekaligus pulau terbesar di Kepulauan Kuril. Pulau ini memanjang dari timur laut hingga barat daya, panjangnya 214 km, lebarnya antara 7 km hingga 27 km. Penduduk pulau ini sebanyak 6.387 orang (tahun 2007). Kota Kurilsk (Shana), pusat administrasi Distrik Kurilsky berada kira-kira di tengah pesisir barat. Kurilsk berpenduduk 20.070 orang (sensus 2010).[2]
Di utara, Pulau Iturup dipisahkan dengan Pulau Urup oleh Selat Iturup (Selat Vries) yang lebarnya sekitar 28 km. Selat Vries diambil dari nama penjelajah BelandaMaarten Gerritsz Vries, penjelajah Eropa yang pertama tiba di pantai Sakhalin dan Kepulauan Kuril. Ekspedisi Vries diatur oleh Gubernur Jenderal Hindia BelandaAnthony van Diemen.[3] Di selatan, Pulau Iturup dipisahkan dengan Pulau Kunashir oleh Selat Kunashiri (Selat Ekaterina) yang lebarnya sekitar 23 km.[4]
Iturup adalah pulau terbesar di antara keempat pulau Teritorial Utara yang diklaim Jepang, atau kira-kira 64,3% dari seluruh Teritorial Utara. Sebelum dikuasai Uni Soviet, Iturup adalah pulau terluas nomor lima di Jepang setelah Honshu, Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku. Luas Pulau Iturup kira-kira 2 kali lipat luas Pulau Kunashir, atau 2,7 kali lipat Pulau Okinawa. Di ujung utara pulau ini terdapat Tanjung Koritsky (Tanjung Kamoiwakka) yang diklaim Jepang sebagai titik paling utara wilayah Jepang.
Topografi pulau ini bergunung-gunung, medannya tidak rata, dan daerah pesisir yang terjal. Seperti halnya pulau-pulau di Kepulauan Kuril, Iturup adalah sebuah pulau vulkanis. Di pulau ini terdapat serangkaian gunung berapi yang berjajar dari ujung timur laut hingga ujung barat daya pulau. Di Semenanjung Chirip terdapat Gunung Berutarube (1.221 m) dan Gunung Atsonupuri (1.206 m). Di bagian tengah pulau terdapat gunung berapi Grozny (Gunung Odamoi) yang tingginya 1.208 m. Gunung Medvezhia (Moyorodake) berada di bagian timur laut, tingginya 1.124 m. Di ujung timur laut pulau terdapat Gunung Demon (Kamuidake) yang tingginya 1.322 m.[5]
Kepulauan Chishima (Kepulauan Kuril) sudah lama saling dijelajahi dan dipetakan oleh penjelajah Jepang dan Rusia. Berdasarkan Perjanjian Shimoda 7 Februari 1885, Rusia dan Jepang menetapkan batas Kepulauan Kuril pada selat antara Pulau Iturup dan Kepulauan Urup. Rusia menyebut selat ini Proliv Friza (Selat Friza) dan Jepang menyebutnya Selat Etorofu. Perjanjian Shimoda memberikan Jepang pulau-pulau yang sekarang disebut Teritorial Utara Jepang.[7]
Berdasarkan Perjanjian St. Petersburg 7 Mei 1895, Jepang dan Rusia sepakat untuk bertukar wilayah. Jepang mendapat Kepulauan Kuril antara Semenanjung Kamchatka dan Proliv Friza sebagai ganti menyerahkan wilayah Jepang di Sakhalin bagian selatan kepada Rusia. Namun berdasarkan Perjanjian Portsmouth 5 September 1905, Jepang kembali memperoleh Pulau Sakhalin bagian Selatan (Karafuto) dan pulau-pulau yang berdekatan.[7]
Pada akhir Perang Dunia II, Jepang kehilangan semua pulau di Kepulauan Kuril, Shikotan, dan Kepulauan Habomai. Sesuai Pasal 2 Perjanjian San Francisco 8 September 1951, Jepang melepaskan semua hak dan klaim terhadap Kepulauan Kuril dan Sakhalin bagian selatan, serta pulau-pulau berdekatan yang diperolehnya pada tahun 1905.[7]