Muammar Gaddafi, yang menguasai Libya selama 42 tahun mulai tahun 1969 hingga 2011, meninggal pada tanggal 20 Oktober 2011 pada usia 69 tahun di tengah-tengah Perang Saudara Libya. Ia ditemukan meninggal pada sebuah pertempuran di Sirte; sampai saat ini masih belum ada alasan pasti.
Kejadian
Setelah kejatuhan Tripoli memaksa Dewan Transisi Libya (NTC) pada Agustus 2011, Qaddafi dan keluarganya meninggalkan ibu kota. Dirumorkan bahwa ia mengungsi di bagian selatan Libya. Pada 19 Oktober, Perdana Menteri sementara Libya, Mahmoud Jibril, mengatakan bahwa mantan pemimpin Libya itu berada di gurun selatan, terlibat suatu pemberontakan dengan pro-Qaddafi di wilayah tersebut. Saat itu pula, NTC, mengontrol massa pro-Qaddafi di kota Bani Walid dan nyaris mengontrol kota asal Qaddafi di Sirte, yang terletak di bagian timur Tripoli.[1] Berdasarkan keterangan yang didapat dari anggota NTC, pasukan pro-Qaddafi diperkuat oleh loyalis rezim di beberapa bangunan di Sirte untuk beberapa bulan saat NTC memaksa untuk menguasai kota itu.[2]
Qaddafi dibunuh oleh pasukan anti-Qaddafi, termasuk Tentara Pembebasan Libya yang dibentuk oleh NTC, menguasai Sirte, sebuah kota pantai di Mediterania. Kota ini pernah dikuasai oleh pasukan pro-Qaddafi.[3]
Pada Kamis pagi, tanggal 20 Oktober, Qaddafi melakukan penyelamatan terakhir pada suatu konvoi. Pada jam setengah sembilan,[4] konvoi
Referensi
Pranala luar