Kelenteng Tiao Kak Sie

Klenteng Tiao Kak Sie

Klenteng Tiao Kak Sie (潮覺寺) atau Vihara Dewi Welas Asih adalah sebuah kelenteng Tionghoa yang terletak di Jalan Kantor No. 2 Kampung Kamiran, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Lokasi klenteng ini bersebelahan dengan bangunan kuno bekas gedung Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij, kini menjadi Bank Mandiri.[1]

Sejarah

Tak jelas kapan kelenteng tersebut dibangun.Di paai, sebuah papan kecil yang memuat pepatah atau peribahasa sebagai penghormatan kepada dewa-dewa, tertulis 1658 M di sebelah kiri.

Pada tahun 1658 M, klenteng ini memang diperkirakan sudah ada, namun siapa orang yang mendirikannya tidak diketahui. Hanya yang memperbaiki klenteng itu pada tahun 1791, tahun 1829, dan tahun 1889, nama-namanya tertulis pada dua papan batu yang berada di bilik depan pada dinding sebelah kanan dan kiri, sedangkan yang satunya tertulis di papan kayu lepas saja.

Klenteng yang menghadap ke selatan ini, berdiri di atas areal lahan seluas 1.8577 m² dengan bangunan utama seluas 1.600 m². Klenteng ini dinamakan Tiao Kak Sie. Sie berarti rumah orang beribadat atau tempat bertapa. Tiao, artinya air pasang atau air naik. Sedangkan, Kak artinya bangun dari tidur dan bisa juga dimaknai, membangunkan atau membawa kepada akal yang benar. Oleh sebab itu, klenteng ini bisa memiliki dua pengertian. Pertama, klenteng merupakan tempat kita dibangunkan oleh air pasang, dan yang kedua, klenteng merupakan tempat akal bertambah.

Struktur

Denah klenteng ini terbagi menjadi halaman, bangunan utama, dan bangunan sayap. Memasuki halaman pertama, pengunjung akan melintasi gapura berbentuk bentar berwarna hitam. Menuju halaman kedua, pengunjung melewati men lou wu, pintu gerbang untuk masuk ke dalam bangunan utama.

Bangunan utama klenteng ini terdiri atas serambi dan ruang utama. Ruang utama memiliki ruang bagian depan, tengah dan ruang suci utama. Pada bagian ruang tengah utama terdapat altar untuk memuja Dewa Hok Teng Ceng Sing (Dewa Bumi), dan altar untuk Dewa Seng Ho Yah (Dewa Akhirat//Hukum). Sedangkan, pada ruang suci utama terdapat altar untuk memuja dewa utama sebagai tuan rumah dari kelenteng yaitu Kwam Im Pou Sat dengan dikelilingi oleh arahat. Di sebelah kanan altar Dewi Welas Asih terdapat altar Dewa Kwan Seng Tee Kun yang melambangkan kejujuran, kesetiaan dan keberanian membela kebenaran. Di sebelah kiri altar Dewi Welas Asih terdapat Dewi Laut Maco Po yang melambangkan keikhlasan, memberi tanpa mengharapkan imbalan. Selain itu, masih terdapat bangunan sayap kiri, dan bangunan sayap belakang, yang juga dipergunakan untuk altar.

Klenteng Tiao Kak Sie yang dikenal juga dengan nama Vihara Dewi Welas Asih ini telah ditetapkan menjadi Benda Cagar Budaya (BCB) dengan Surat Keputusan Wali Kota Cirebon Nomor 19 Tahun 2001 tentang Perlindungan dan Pelestarian Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya di Kota Cirebon.

Referensi