Umat Katolik di bawah Alfonso sang Pejuang menaklukkan Tudela pada tahun 1119. Kota ini berada di bawah kendali Muslim, meskipun ada tiga komunitas agama yang tinggal di sana. Setelah penaklukan tersebut, umat Islam terpaksa tinggal di pinggiran kota di luar tembok kota. Masjid utama kota itu diserahkan kepada gereja. Situs ini diperuntukkan bagi pembangunan sebuah gereja (sebelum adanya masjid, telah ada sebuah gereja di sana yang didedikasikan untuk Santa María la Blanca). Pembangunan gereja perguruan tinggi dimulai pada tahun 1168.
Gaya arsitektur yang awalnya digunakan adalah Romanesque.
Di antara harta karun gereja, terdapat tiga portal bergaya Romawi dengan dekorasi pahatan yang rumit. Pintu Utara disebut Portal de Santa Maria, sedangkan di Selatan disebut Portal del Juicio ("Portal Penghakiman Terakhir").
Tidak seperti biasanya, lukisan ini menghabiskan sebagian besar ruang dekorasinya untuk menggambarkan siksaan Neraka.
Bagian tengah dan kapel dibangun kembali dengan gaya Gotik. Konstruksi berlangsung hingga abad ke-13.
Kapel utama memiliki retablo (reredos) karya seniman abad ke-15 yang terdiri dari 18 panel Kehidupan Yesus dan Maria, dan panel lainnya yang menggambarkan nabi dan rasul. Patung Asumsi Perawan (1606) dibuat oleh Juan Bascardo.
Paduan suara sentral diselesaikan oleh Esteban de Obray dalam gaya Gotik. Organ ini dibuat pada tahun 1759 oleh Lucas de Tarazona dari Lerín.[2]
Konservasi dan akses
Pada tahun 1884, gereja perguruan tinggi (saat itu bangunan tersebut belum menjadi katedral) dinyatakan sebagai monumen nasional.[3]
Kunjungan berpemandu bagi wisatawan diselenggarakan pada saat layanan tidak tersedia.[4]
^"Visita Turistica".Parameter |tanggal akses= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |bahasa= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)