Katedral Manila
Basilika Minor dan Katedral Metropolitan Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda (Filipina: Kalakhang Katedral Basílika ng Maynilà; Spanyol: Catedral Basílica Metropolitana de Manila), secara tidak resmi dikenal sebagai Katedral Manila, adalah sebuah gereja katedral dan basilika minor Katolik yang terletak di Manila, ibu kota Filipina. Katedral ini didedikasikan kepada Bunda Maria yang Dikandung Tanpa Noda, Pelindung Terpenting Filipina. Katedral ini berfungsi sebagai takhta episkopal dari Keuskupan Agung Manila. Terletak di Plaza de Roma di distrik Intramuros, Kota Manila, katedral ini awalnya adalah sebuah gereja paroki yang dimiliki dan dikelola oleh Keuskupan Agung Meksiko pada 1571, sampai ia menjadi sebuah keuskupan terpisah pada 6 Februari 1579 dengan penerbitan bulla kepausan, Illius Fulti Præsido oleh Paus Gregorius XIII.[1] Katedral ini rusak dan hancur beberapa kali sejak bangunan aslinya dibangun pada tahun 1581 sedangkan katedral kedelapan dan sekarang akhirnya selesai pada tahun 1958.[2] Basilika ini telah memperoleh dukungan kepausan dari Paus Gregorius XIII dan tiga kunjungan apostolik dari Paus Paulus VI, Paus Yohanes Paulus II, dan Paus Fransiskus. Pada 27 April 1981, Paus Yohanes Paulus II menerbitkan bulla kepausan Quod Ipsum yang menetapkan katedral ini sebagai basilika minor melalui Motu proprio darinya langsung.[3] SejarahKatedral ini pada awalnya adalah "gereja Manila" yang didirikan pada tahun 1571 oleh seorang klerus sekuler, Juan de Vivero, yang tiba di Teluk Manila pada tahun 1566.[5] De Vivero, kapelan di galiung San Gerónimo, dikirim oleh Uskup Agung Meksiko, Alonso de Montúfar, untuk membangun Kekristenan sebagai administrasi spiritual dan agama di Filipina yang baru dikolonisasi. De Vivero kemudian menjadi vikaris jenderal dan hakim gerejawi pertama di kota Manila. Conquistador Spanyol Miguel López de Legazpi memilih lokasi gereja dan menempatkannya di bawah naungan Santa Potensiana. Pastor paroki gereja yang pertama adalah Juan de Villanueva.[6] Ketika gereja ditingkatkan menjadi katedral pada tahun 1579, sebuah struktur baru yang terbuat dari nipah, kayu, dan bambu dibangun pada tahun 1581 oleh Domingo de Salazar, uskup pertama Manila. Bangunan baru dikuduskan pada tanggal 21 Desember 1581, secara formal menjadi sebuah katedral. Bangunan tersebut dihancurkan oleh api pada tahun 1583, yang bermula semasa misa pemakaman untuk Gubernur Jenderal Gonzalo Ronquillo de Peñalosa di Gereja Santo Agustinus yang menghancurkan sebagian besar kota.[1] Katedral kedua, yang dibuat dari batu, dibangun pada 1592. Ia dihancurkan oleh sebuah gempa pada 1600. Pembangunan katedral ketiga mulai pada 1614. Bangunan baru, yang terdiri dari tiga nave (bagian tengah gereja) dan tujuh kapel, diberkati pada 1614. Ia diruntuhkan oleh gempa lain yang mengguncang Manila pada tahun 1645. Katedral keempat dibangun dari 1654 sampai 1671. Pada 1750, sebuah kubah media naranja ("setengah oranye") ditambahkan ke persimpangan oleh biarawan Florentina Juan de Uguccioni, yang juga memperkenalkan sebuah transep pada bangunan.[7] Lihat juga
Referensi
|