Katak tomat (Dyscophus antongilii) adalah hewan endemik pulau Madagaskar.[1] Diberi nama "tomat" karena tubuh mereka yang berwarna oranye kemerahan sehingga menyerupai buah tomat.[1] Sampai saat ini, jumlah katak tomat terus menurun dikarenakan habitat mereka yang terus menyempit dan polusi serta perdagangan katak sebagai hewan peliharaan.[1]
Habitat katak tomat berada di timur laut Madagaskar, yaitu daerah yang memiliki wilayah relatif luas.[2] Penyebarannya terletak di sekitar Antongila Bay, Fizoana, Iaraka, Maroantsetra, Rantabe dan Voloina.[2] Katak tomat hidup di hutan hujan primer, hutan pantai, vegetasi sekunder, semak belukar dan daerah perkotaan.[2] Mereka adalah spesies yang sangat mudah beradaptasi, tetapi kemungkinan penurunan populasinya di Maroansetra menunjukkan bahwa ada batasan untuk mereka bertahan di habitat perkotaan.[2]
Katak tomat betina miliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan katak jantan.[1] Selain itu katak betina memiliki corak warna merah atau oranye yang cerah di punggung mereka.[1] Pada beberapa individu juga memiliki bintik-bintik hitam pada tenggorokan mereka.[1] Diperkirakan bahwa warna cerah pada tomat katak berfungsi sebagai peringatan bagi predator bahwa yang katak ini beracun.[1] Selain pada warna, amfibi ini memiliki alat perlindungan diri berupa zat putih yang mereka keluarkan dari dalam kulit.[1] Funginya yaitu sebagai perekat untuk mencegah predator (seperti ular colubrid) dan dapat menghasilkan reaksi alergi pada manusia.[1]
Referensi