Kasus Terri Schiavo

Nisan Terri Schiavo

Kasus Theresa Marie Schindler atau dikenal sebagai Terri Schiavo (Lower Moreland Township, Pennsylvania, 3 Desember 1963-Pinellas Park, Florida, 31 Maret 2005) adalah kasus kontroversi yang melibatkan proses eutanasia (bunuh diri medis legal) di Amerika Serikat. Kasus ini menarik perhatian mengingat pertentangan antara etika medis, moral agama dan sosial Kekristenan di Amerika Serikat, serta hak pasien dan keluarga. Kasus ini dikenal secara sederhana sebagai "Hukum Terri"

Bagi keluarga terutama suami Terri yaitu Michael Schiavo, kondisi Terry Schiavo yang dianggap berada di dalam kondisi setengah hidup setengah mati (sekarat/ vegetatif) menjadi beban selama 15 tahun (per 1990 awal) sehingga mempertimbangkan untuk mengakhiri hidupnya secara alami tanpa perlu dilakukan tindakan cepat sementara bagi kaum agamawan dan pendukung etika Kristen di Amerika, tindakan eutanasia tersebut dianggap menyalahi ayat-ayat di Alkitab serta melanggar hak hidup dari Terri Schiavo sendiri.[1][2] Terri Schiavo wafat pada 31 Maret 2005 setelah keputusan pengadilan federal Florida untuk mencabut alat bantu hidup.[2]

Kasus ini menarik perhatian khayalak umum di Amerika Serikat termasuk kalangan politisi konservatif dan liberal termasuk baik dari Partai Republik dan Partai Demokrat serta Presiden George W. Bush dan Gubernur Negara Bagian Florida Jeb Bush (eksekutif, di mana keduanya merupakan saudara kakak beradik dinasti politik Bush) dan Mahkamah Agung Amerika Serikat (yudikatif).[3][4][5][6] Kasus ini menjadi semakin rumit mengingat adanya pertentangan antara pihak keluarga Terri Schiavo yang tetap ingin supaya anaknya tetap hidup dan suaminya yang menginginkan adanya tindakan euthanasia untuk Terri Schiavo.[2][4][7][8][9]

Kasus ini memiliki dimensi yang cukup kompleks antara dimensi medis/kesehatan terkait pengaruh koma dari pasien yang hanya disebabkan oleh posisi jatuh dan adanya dugaan malpraktek saat penanganan diagnosis awal, dimensi moral dan agama terkait keputusan euthanasia yang diperdebatkan oleh suami Terri Schiavo dan keluarga Terri Schiavo yang ingin menjaga hak hidup Terry Schiavo meskipun kondisinya sekarat (perlu diingat di dalam KeKristenan apabila seseorang sudah menikah maka secara legal mereka dianggap sudah berumah tangga secara terpisah dengan keluarga induk atau mertua serta nama yang dipakai adalah Terri Schiavo bukan Terri Schindler), serta dimensi politik dan hukum mengingat tuntutan yang dilakukan oleh keluarga Terry Schiavo akan memiliki efek domino terkait keputusan atau produk hukum lain yang terkait dengan hak hidup seseorang. Secara politik kasus ini juga berhubungan dengan keluarga politik Bush yaitu George W. Bush yang saat itu menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat dan Jeb Bush yang menjabat sebagai Gubernur negara bagian Florida melalui intervensi pemerintah baik federal maupun negara bagian. Selain itu, kasus ini juga memunculkan perpecahan di internal keluarga Terri Schiavo antara suaminya (Michael Schiavo) dan keluarga Schindler (Robert dan Mary Schindler) selaku orang tua induk Terri Schiavo. Setelah kematian Terri Schiavo, kedua pihak menulis memoir masing-masing serta aktif di dalam kegiatan kampanye aktivisme yang mendukung pandangan masing-masing terkait euthanasia dan hak hidup seseorang.

Alur

Rumah sakit tempat di mana Terri Schiavo dirawat hingga akhir hayatnya

Terri Schiavo lahir pada 3 Desember 1963 di Lower Moreland, Pennsylvania. Ia adalah anak pertama dari ketiga bersaudara keluarga Robert dan Mary Schindler.[10] Di dalam keluarga, Ia dikenal sebagai seorang anak yang pemalu, penuh perhatian, dan tidak memiliki teman dekat yang cukup banyak.[10]

Ia mengenal suaminya Michael Schiavo saat bersekolah di Universitas Terbuka (Community College) Bucks County, Pennsylvania pada tahun 1982. Mereka menikah pada 10 November 1984 dan kemudian pindah ke Florida mengikuti keluarga Schindler (orang tua dari Terri) di mana Michael bekerja sebagai manajer restoran sedangkan Terri bekerja sebagai seorang klerk/ kasir pembukuan pada perusahaan asuransi.

Kasus

Terri Schiavo mulai masuk ke rumah sakit pada 25 Februari 1990 karena mengalami henti jantung di rumahnya St. Petersburg, Florida akibat terjatuh. Ketika diperiksa, dia didiagnosis mengalami kerusakan otak yang diakibatkan oleh terbatasnya suplai oksigen di dalam saluran darah pada otak sehingga mengakibatkan koma.

Upaya untuk penyembuhan Terri sudah dilakukan pada tiga tahun pertama. Pada November 1990 Michael membawa Terri ke Universitas California, San Fransisco untuk dilakukan stimulus pada syaraf dengan menggunakan

Ia dirawat sangat lama hingga pada tahun 1998 suaminya meminta kepada pengadilan federal di Florida untuk meminta hak mencabut pipa makanan yang tersambung sejak tahun 1990 (euthanasia lembut).[11] Keputusan suami Terri Schiavo kemudian ditentang oleh keluarga induk (mertua Michael Schiavo) Terri Schindler yaitu Robert dan Mary Schindler. Pada 24 April 2001, selang atau pipa makanan Terri Schiavo berhasil dilepaskan meskipun kemudian dipasangkan kembali beberapa hari kemudian.

Isu ini setelah tahun 2001 menjadi isu nasional alias terkenal ke seluruh Amerika Serikat setelah politikus konservatif mengangkat isu ini terutama dari kubu Partai Republik serta dari kalangan konservatif lain seperti kubu Katolik, Evangelis, dan penentang aborsi legal.[12] Beberapa waktu kemudian muncul suatu dekrit yang dikeluarkan oleh Gubernur Jeb Bush yang memiliki kekuatan untuk dapat memutuskan apakah selang makanan dapat dicabut atau tidak dari Terri Schiavo dengan nama "Hukum Terri". Politisi konservatif yang aktif menaikkan isu ini adalah Dave Weldon dari Florida dan Mel Martinez dari Texas yang aktif melobi kongres untuk segera menaikkan hukum atau peraturan terkait kasus ini terutama untuk orang-orang yang memiliki disabilitas.

Pada 23 September 2004, mahkamah negara bagian Florida secara penuh menegaskan pernyataan pengadilan federal bahwa "Hukum Terri" dinyatakan sebagai ilegal.[13]

Pada 1 Desember 2004, Gubernur Jeb Bush menyatakan untuk meninjau ulang "Hukum Terri"[13]

Pada 25 Februari 2005, hakim di pengadilan Pinellas County memutuskan untuk melepaskan pipa selang makanan dari Terri Schiavo meskipun kemudian terdapat pertentangan yang merupakan hasil keputusan pengadilan federal negara bagian dan pusat (Washington DC). Setelah berbagai sidang dan tuntutan di pengadilan, pada tanggal 18 Maret 2005 staf di Rumah Sakit Hospice Pinellas Park memutuskan untuk mencabut selang makanan pada Terri Schiavo. Keluarga Schindler kemudian mengajukan banding kepada Gubernur Jeb Bush untuk melakukan intervensi lebih dalam terhadap hal ini.[12]

Pada 21 Maret 2005 Presiden George W. Bush menandatangani legislasi darurat yang disampaikan oleh Kongres AS. Keputusan tersebut pada akhirnya membolehkan orangtua Terri Schiavo meminta hakim federal untuk memperpanjang nyawa Terri Schiavo. Langkah Bush ini mengakhiri perdebatan emosional yang telah berlangsung lama mengenai siapa yang seharusnya memutuskan mati dan hidup Schiavo.[14][15]

Pada 24 Maret 2005 Hakim Greer menyatakan setelah mendengar berbagai masukan (hearing) mengeluarkan suatu keputusan untuk melarang FDCF (Departemen Keluarga dan Anak Florida atau Florida Department of Children and Family) untuk memperbolehkan hak asuh Terri Schiavo berdasarkan pemaparan adanya tuduhan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dituduhkan kepada Michael Schiavo. [12]

Terri Schiavo kemudian wafat pada tanggal 31 Maret 2005.Kematian Terri Schiavo disebut Presiden George W. Bush sebagai suatu momen untuk membangun suatu "culture of life" atau suatu kebangunan kebudayaan kehidupan sedangkan Vatikan di dalam rilis persnya menyatakan bahwa wafatnya Terri Schiavo sebagai suatu pelanggaran atau penyalahgunaan nilai sakral hidup yang telah membangkitkan alam bawah sadar manusia.[12]

Demonstrasi

Protes atas kasus Terri Schiavo oleh kalangan Kristen konservatif di Amerika Serikat.

Karena ramainya pemberitaan kasus ini di media massa, banyak terdapat aksi demonstrasi yang terutama dilakukan oleh kaum Kristen konservatif di Amerika Serikat. Di dalam demonstrasi tersebut, pada intinya mereka mendukung hak hidup kepada Terri Schiavo dan menolak tindakan euthanasia yang ingin dilakukan oleh suami Terri Schiavo karena dianggap merebut hak hidup dari Terri Schiavo meskipun kondisinya termasuk ke dalam sekarat/vegetatif. Selain itu, pertentangan dari kubu liberal juga muncul dari kelompok yang mendukung hak untuk bunuh diri serta pendukung aborsi medis. Mereka berpendapat bahwa apabila keluarga Terri Schiavo (bapak dan ibunya) memenangkan kasus ini, maka hak untuk melakukan bunuh diri secara sukarela dan aborsi medis secara sukarela akan dilarang.

Demonstrasi dari kedua kubu ini rutin dilakukan terutama menjelang keputusan-keputusan legal yang terkait keputusan apakah selang makanan yang terhubung ke Terri Schiavo akan dicabut atau tidak. Dari kubu konservatif, kalangan yang cukup sering melakukan demonstrasi adalah dari kubu Katolik, Evangelis dan pendukung hak-hak kehidupan terutama penentang aborsi.[12]

Dalam Budaya Populer

Kasus Terri Schiavo sendiri menjadi salah satu sketsa di dalam salah satu episode Family Guy di mana kasus tersebut menjadi cerita drama yang dimainkan oleh taman kanak-kanak tempat Stewie Griffin bersekolah dan Stewie Griffin sendiri berperan sebagai kepala saklar yang menghubungkan peralatan medis yang beroperasi untuk merawat Terri Schiavo.

Buku

  1. Kenneth, Goodman (2010) The Case of Terri Schiavo: Ethics, Politics, and Death in the 21st Century. New York: Oxford University Press ISBN 978-0-19-539908-0
  2. Patel, Kant & Rushefsky, Mark. E (2014) Healthcare Politics and Policy in America. Routledge [12]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ "Eutanasia: Kasus Terri Schiavo". www.indocell.net. Diakses tanggal 2024-11-30. 
  2. ^ a b c "Reaksi atas meninggalnya pasien koma Terri Schiavo – DW – 01.04.2005". dw.com. Diakses tanggal 2024-11-30. 
  3. ^ Liputan6.com (2005-03-22). "Presiden Bush Menolak Eutanasia Terri Schiavo". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-11-30. 
  4. ^ a b "Kasus pasien koma sampai ke Mahkamah Agung AS – DW – 24.03.2005". dw.com. Diakses tanggal 2024-11-30. 
  5. ^ Charatan, Fred (2005-03-26). "President Bush and Congress intervene in "right to die" case". BMJ (dalam bahasa Inggris). 330 (7493): 687.2. doi:10.1136/bmj.330.7493.687-a. ISSN 0959-8138. PMC 555654alt=Dapat diakses gratis. PMID 15790622. 
  6. ^ "President Bush and Congress intervene in "right to die" case". BMJ (dalam bahasa Inggris). 330 (7503): 1293.4. 2005-06-04. doi:10.1136/bmj.330.7503.1293-c. ISSN 0959-8138. 
  7. ^ "Pengadilan AS Setuju untuk Tinjau Ulang Kasus Schiavo". detiknews. Diakses tanggal 2024-11-30. 
  8. ^ "Mahkamah Agung Amerika Tolak Himbauan Schiavo - 2005-03-25". VOA Indonesia. 2005-03-25. Diakses tanggal 2024-11-30. 
  9. ^ MPH, dr Fiona Amelia (2021-11-10). "Koma dan Vegetatif Kondisi Serupa Namun Tak Sama, Apa Bedanya?". id.theasianparent.com. Diakses tanggal 2024-11-30. 
  10. ^ a b "Terri Schiavo's Story". Terri Schiavo (dalam bahasa Inggris). 2017-02-24. Diakses tanggal 2024-11-30. 
  11. ^ Yasin, Muhammad. "Euthanasia, Garis Finish yang Dipilih Marieke Vervoort". hukumonline.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-11-30. 
  12. ^ a b c d e f Patel, Kant; Rushefsky, Mark E. (2014-12-18). Healthcare Politics and Policy in America: 2014 (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 978-1-317-46882-0. 
  13. ^ a b Goodman, Kenneth W., ed. (2010). The case of Terri Schiavo: ethics, politics, and death in the 21st century. Oxford New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-539908-0. 
  14. ^ "Bush Tandatangani Aturan untuk Selamatkan Jiwa Schiavo". detiknews. Diakses tanggal 2024-11-30. 
  15. ^ "Bush signs Schiavo legislation". NBC News (dalam bahasa Inggris). 2005-03-16. Diakses tanggal 2024-11-30.