Kartala
Kartala (bahasa Arab: القرطالة, bahasa Inggris: Karthala) adalah sebuah gunung berapi yang ada di pulau Komoro Besar, Kepulauan Komoro, Komoro. Gunung ini merupakan gunung tertinggi yang ada di pulau Komoro Besar, dan tertinggi pula di Kepulauan Komoro. Gunung ini terletak di bagian selatan pulau Komoro Besar. ErupsiApril 2005Pada 16 April 2005 terjadi erupsi di gunung Kartala yang berpotensi mengeluarkan lava dan gas beracun.[2] Akibat erupsi ini, sekitar 40.000 penduduk Komoro Besar harus diungsikan. Letusan tersebut secara total mengubah bentuk kawah gunung Kartala, meninggalkan jejak debu vulkanik berwarna abu-abu di sekitar kawah, kaldera yang ada menjadi terlihat lebih luas dan dalam. Letusan itu juga mengakibatkan kawah terbesar yang terbentuk pada erupsi tahun 1991 menghilang dan tak terlihat lagi. Mei 2006Pada 29 Mei 2006 gunung ini kembali menunjukkan tanda-tanda akan meletus, penduduk sekitar Moroni melihat ada aktivitas lava di sekitar kawah gunung Kartala.[3] Letusan gunung setinggi 2.361 meter dari atas permukaan laut ini tidak menimbulkan korban. Tapi saat itu sejumlah warga Moroni, ibu kota Komoro, yang berada 15 kilometer dari kawah gunung berramai-ramai mengungsi.[4] Hingga tanggal 1 Juni 2006, gunung ini masuh menyemburkan lava pijar. Pemandangan langit yang menyala membuat warga setempat lari berhamburan ke jalan-jalan.[5] Kendati demikian aktivitas vulkanik gunung yang meletus pada Ahad tanggal 4 Juni 2006 itu telah berkurang, gejala vulkanik terjadi dalam beberapa hari namun akhirnya gejala inipun reda.[2][4][6][7] Flora dan faunaGunung ini ditutupi oleh hutan hujan cemara dan memiliki ketinggian sampai sekitar 1800 meter di atas permukaan laut. Vegetasi didominasi pula oleh pohon-pohon kerdil dan semak belukar di sini pula tanaman semak belukar raksasa Erica comorensis tumbuh. Banyak dari spesies tumbuhan dan hewan yang hanya ditemukan di gunung Kartala, dan empat spesies burung khas Komoro hanya ditemukan di lereng Gunung Kartala, yaitu: Humblot's Flycatcher, Comoro White-eye, Comoro Drongo dan burung hantu scops kartala. Hutan hujan di gunung ini terancam kelestariannya diakibatkan oleh penebangan dan perluasan lahan pertanian. Referensi
Pranala luar
|