Karanggedang, Bruno, Purworejo
Batas wilayahBatas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian WilayahDesa Karanggedang terbagi menjadi dua dusun yaitu Dusun Karangtengah dan Munggang dengan sub-dusun sebagai berikut:
GeografiDesa Karanggedang di wilayah pegunungan dengan ketinggian antara 800-1.100 meter di atas permukaan air laut dengan titik tertingginya berada di Gunung Bengkuk (1.067 Mdpl) atau Gunung Rawacacing[1] disebalah utara desa. Diwilayah ini yang merupakan batas tepian dataran tinggi Giyombong kemiringan lahan curam hingga sangat curam. Desa Karanggedang beriklim tropis dengan duan musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Desa ini menjadi hulu Sungai Sawangan dan anak Sungai Kedunggupit. Suhu udara pada siang hari berkisar antara 22-32 derajat Celcius. Pada bulan Juli sampai Agustus suhu bisa turun menjadi 16 derajat celcius pada dini hari. SejarahDesa Karanggedang terdapat tujuh makam abdi dalem dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang untuk kali pertama babad alas di desa ini. Di antaranya yang dikenal luas adal Kyai Nayantaka (Noyontoko). Ia diyakini sebagai murid dan pengikut setia Diponegoro yang sesudah berakhirnya perang jawa (1825-1830) memutuskan untuk menetap di Desa Karanggedang.[butuh rujukan] Kepala DesaKepala Desa yang pernah memerintah di Desa Karanggedang:
Referensi
|