Kampanye pertama Mehmed II di Albania


Invasi Utsmaniyah di Albania pada 1452
Bagian dari Perang Utsmaniyah di Eropa
Tanggal21 Juli 1452
LokasiAlbania Timur
Hasil Kemenangan Albania
Pihak terlibat
Liga Lezhë Kesultanan Utsmaniyah
Tokoh dan pemimpin
Skanderbeg
Moisi Arianit Golemi
Tahip Pasha  
Hamza Pasha  (POW)
Kekuatan
14,000 25,000–27,000
Korban
1,000 mati atau terluka 7,000 mati atau terluka

Pada 1452, barulah Sultan Utsmaniyah Mehmed II menyetujui untuk memerintahkan kampanye pertama melawan Skanderbeg, ketua Liga Lezhë. Tak lama setelah Pengepungan Pertama Krujë, Murad II meninggal di Edirne, hanya bisa digantikan oleh putranya, Mehmed II. Mehmed selalu mendukung strategi pengeungan yang lebih agresif yang terus-menerus ditolak ayahnya. Setelah berkuasa, Mehmed memerintahkan invasi hampir tahunan Albania yang sering menghasilkan beberapa pertempuran dalam setahun. Yang pertama dari ekspedisi adalah dikirimnya pasukan pada 1452 dibawah komando ganda Hamza Pasha dan Tahip Pasha, dengan jumlah pasukan 25000 orang. Kampanye ini adalah ujian besar pertama bagi Sultan baru melawan Eropa Barat dan titik tinggi dari perjuangan diplomatik antara kekuatana utama Mediterania.

Di saat itu, Albania mengalami krisis kekuasaan Skanderbeg, kepala Liga Lezhë, menjadi bawahan Alfonso yang Murah Hati, raja Aragon. Khawatir tentang musuh lain yang tumbuh di Teluk Venesia, Republik Venesia mencoba mengubah sekutu Skanderbeg melawan dirinya agar melemahkan pengaruh Alfonso. Menyadari kesempatan itu, Mehmed menyuruh menginvasi Albania. Skanderbeg mengetahui sifat sabar Sultan baru ini dan efeknya akan ada jika pasukannya tidak segera dikalahkan, bertindak cepat. Segera setelah tentara Utsmaninyah berpisah menjadi dua kekuatan berbeda, Skanderbeg menyerang dan mengalahkan Hamza dan Tahip. Tahip terbunuh dalam pertempuran sementara Hamza ditangkap dan ditebus dengan 13000 dukat bersama dengan pembantunya. Tak lama kemudian, Skanderbeg membujuk bekas musuh Venesia untuk meredakan hubungan Albania-Venesia.

Hubungan Albania dengan Barat

Alfonso V dari Aragon oleh Juan de Juanes.

Pengepungan Krujë pada 1450 menghasilkan kerugian besar bagi Murad II dan Liga Lezhë.[1] Sebagian besar tanah Albania terbuang dari kampanye panjang dimana pasukan Turki ditempatkan selama lebih dari setengah tahun. Negara ini tertinggal dengan sedikit sumber daya untuk memproduksi tanaman dan akibatnya berupa kelaparan yang besar. Pada 1451, tahun setelah pasukan Murad telah menghancurkan negara ini, Mehmed II memperoleh kontrol Kesultanan Utsmaniyah setelah kematian ayahnya.[1] Kekuatan besar Mehmed sudah selama tahun-tahun sebelumnya ketika ia menemani ayahnya ke Albania. Skanderbeg sadar kalau Mehmed menyerang sekarang, dia akan berada dalam kesulitan besar karena ia tidak memiliki sumber daya dan dukungan untuk berhasil menahan invasi besar. Salah satu kepangeranan Albania paling kuat, Dukagjini, membuat negosiasi terbuka dengan Utsmaniyah, menyatakan bahwa mereka akan menjadi vasal Mehmed.[1]

Dengan adanya konflik internal, ekonomi yang hancur, dan pasukan lemah, Skanderbeg menyadari bahwa ia perlu membuat aliansi dengan negara kuat agar Liga dapat terus bertahan.

Referensi

Catatan bawah

  1. ^ a b c Frashëri p. 308.

Daftar bacaan