KaliandaqdaqKaliandaqdaq merupakan sebuah warisan budaya tak benda yang berasal dari daerah tanah Mandar. Kalindaqdaq adalah sebuah ungkapan perasaan dari seseorang, sehingga dapat juga disebut sebagai puisi Mandar. Kalindaqdaq dibawakan dengan berbahasa lokal ditambah dengan beberapa kiasan. Puisi Mandar ini biasanya bertujuan untuk merayu wanita, perjuangan, sindiran, ataupun motivasi. Puisi Mandar juga memiliki beberapa tema.[1] Contohnya kalindaqdaq pangino (humor), kalindaqdaq paelle (satire), kalindaqdaq pappakaingaq (kritik sosial), kalindaqdaq pipatudu (nasihat), kalindaqdaq masaalla (agama), kalindaqdaq pettomuaneang (patriot), kalindaqdaq to sipomongeq (cinta) dan lain - lain. Seperti sastra dalam suku lainnya di Indonesia, kalindaqdaq juga memiliki beberapa aturan penulisan puisi yang terikat dan tidak bebas. Ada beberapa kaidah penulisan kalindaqdaq yang harus dipenuhi yaitu jumlah larik per bait, jumlah suku kata per larik, serta ketetapan irama yang digunakan. Namun untuk persajakan, tidak terikat dengan keharusan akhir sajak a-a-a-a, a-b-a-b, ataupun a-a-b-b. Referensi
|