Kalender adven adalah sebuah alat yang digunakan dalam masa adven untuk menghitung mundur datangnya hari raya Natal. Kalender adven pada awalnya muncul pada abad 19 di Jerman. Kaum Lutheran di Jerman saat itu memiliki kebiasaan menghitung mundur datangnya hari raya Natal dengan menggoreskan kapur tulis di pintu rumah mereka.[1] Pada tahun 1851 mulai dibuat kalender adven dalam bentuk jam dinding yang disertai 24 angka atau lilin yang berjumlah 24 buah.[2]
Kalender adven kontemporer pada umumnya dilengkapi dengan gambar kelahiran Yesus, Sinterklas, musim salju, atau ornamen natal lainnya. Kalender adven memiliki 24 buah jendela atau kotak yang akan dibuka satu persatu setiap harinya sampai malam Natal tiba. Kalender adven sejatinya digunakan sebagai penanda masuknya masa adven. Namun, karena minggu pertama adven yang selalu berbeda setiap tahunnya (antara tanggal 27 November hingga 3 Desember) dan kebiasaan umat menggunakan kalender adven pada tanggal 1 Desember,[3] maka produsen kalender adven umumnya membuat kalender adven untuk perhitungan mundur selama 24 hari saja agar kalender adven dapat dipakai lagi pada tahun berikutnya.