Kadilajo (Templat:Lang-ju) adalah desa di kecamatanKarangnongko, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Yang terletak di paling barat dari kecamatan Karangnongko, berbatasan dengan kecamatan Kemalang. Kondisi mata pencaharian masyarakat desa Kadilajo yaitu sebagian besar petani. Kadilajo sebagai penuturan nenek moyang secara turun temurun berasal dari kata " Lajo " ,menurut KBBI artinya yaitu bekerja pulang hari atau Nglajo.
Sejak zaman dahulu warga Kadilajo dikenal memiliki etos kerja yang baik, ulet, dan suka bepergian jauh ke (luar) kota untuk menuntut ilmu atau mencari nafkah, dan tidak sedikit pula yang dilakukannya secara Nglajo:Nglaju.
Belum diketahui secara pasti sejak kapan Kadilajo ditetapkan sebagai sebuah tempat pemerintahan desa, namun diyakini jauh sebelum Jepang menjajah Indonesia, hal itu dikuatkan dengan masih ada beberapa sumber informasi atau sejarah lisan.
KEPALA DESA KADILAJO DARI MASA KE MASA
Mbah Marto Wijoyo
Mbah Marto Wijoyo merupakan Lurah Desa Kadilajo pertama yang menjabat sejak sebelum Indonesia merdeka hingga tahun 1950 an. Rumah Mbah Marto yang berada di dukuh Kadilajo digunakan sebagai kantor lurah, karena untuk zaman dahulu masih sangat minim di setiap desa memiliki kantor desa nya sendiri, jadi setiap orang yang memang mencalonkan dirinya sebagai kepala desa, rata-rata sekaligus menggunakan rumahnya untuk keperluan desa. Mbah Marto mengabdikan dirinya sebagai kepala desa Kadilajo sampai beliau meninggal sekitar tahun 50' an. Salah satu bukti sejarah Lurah Kyai Marto Wijoyo yang wafat tahun 1950 dapat dilihat pada nisan batu yang bertuliskan tahun 1953, nisan tersebut berada di pemukiman umum dukuh Kadilajo. Karena lazimnya orang Jawa yang meninggal akan diberikan tetenger/Tanda berupa nisan pada saat peringatan 1000 hari (Nyewu), atau sekitar tiga tahun pasca kematiannya.
2. Sastrosuwignyo ( 1950 - 1965 )
Sastrosuwignyo merupakan Carrik dari zaman lurah pertama yang akhirnya menggantikan Mbah Marto Widjoyo sebagai Kepala Desa Kadilajo. Menjabat sekitar tahun 1950 an sampai 1965. Rumah Sastrosuwignyo berada di rt02/rw01 dukuh kadilajo.
3. R. Soegito (1965 - 1990)
Soegito merupakan polisi asal kabupaten klaten yang ditunjuk secara langsung oleh bupati klaten untuk mengisi kekosongan pemerintahan yang ada di desa kadilajo, ditunjuk sebagai Pjs.Lurah Desa Kadilajo menggantikan Sastro Suwignyo yang berhenti akibat meletusnya G 30 S/ PKI hingga tahun 1970. Sosok Soegito selama menjadi Kepala Desa di Kadilajo sangat berpengaruh besar, terutama dalam bidang pembangunan fisik desa Kadilajo. Bebarapa pembangunan yang dilakukan Soegito yaitu antara lain :
- Pembangunan Kantor Desa yang terletak tepat di tengah-tengah desa Kadilajo, terletak di dukuh karangeri RW 04 desa Kadilajo
- Pembangunan Lapangan tepat di depan Kantor Desa Kadilajo
- Pembangunan SD N1 Kadilajo, yang terletak di samping utara Kantor Desa
- Pembangunan Bendungan (1970) yang dilakukan langsung oleh 3 Desa, Kadilajo, Jagonalan, Joton. Diresmikan secara langsung oleh Bupati Klaten tahun 70'an, Sutiyoso.
Setelah masa pemerintahan dari Soegito berakhir, tahun 1971 diadakan pemilihan kepala desa Kadilajo secara langsung, Soegito ikut serta dalam pesta demokrasi tersebut dan menang sehingga melanjutkan menjabat hingga 1990.
4. Paiman (1990 - 1998)
5. Suwardi ( 1998 - 2006 )
6. Suradi ( 2007 - 2019 ) 2 Periode
7. Bambang Pamungkas ( 2019 - 2025 )
POTENSI DESA KADILAJO
Desa Kadilajo merupakan salah satu dari 14 desa di Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, desa Kadilajo berada di ketinggian antara 250 - 500 mdpl. Luas wilayah desa Kadilajo 208 ha, terdiri dari sawah 136 ha dan non sawah 72 ha, dan luas wilayah di desa Kadilajo merupakan yang terluas berpengairan teknis 79 ha di Kecamatan Karangnongko.
Wilayah desa Kadilajo berbatasan langsung dengan Kecamatan Kemalang, dan dilewati jalur jalan Kabupaten/Provinsi, sehingga cukup prospektif untuk pengembangan usaha ekonomi. Memiliki banyak sumber air sehingga layak disebut desa Kadilajo sebagai " Desa seribu kali" (sumber air).