Kacapi Patareman

Kacapi patareman merupakan salah satu jenis seni pertunjukan baru yang lahir di JAWA BARAT. kecapi patareman adalah permainan beberapa kecapi secara sambung-menyambung. Namun sebagai karya seni sambung menyambung disini bukan merupakan makna denotatif sebab ternyata dalam praktek nya bunyi bunyian kacapi tersebut di musikalisasi sedemikian rupa sehingga melahirkan suatu alunan musik bentuk baru yang bernuansa karawitan sunda[1].

Pencetus

Pencetus gagasan terwujudnya kecapi patareman adalah ubun kubarsah, sarjana ekonomi yang menggeluti bidang kesenian khususnya tradisi sunda. Ubun Kubarsah sebagai Komponis Indonesia yang mendapatkan penghargaan pada tahun 2018 dari Perpusnas[2].

Ubun kubarsah menjelaskan : musik patareman diartikan sebagai musik di mana satu alat musik dengan alat musik lainnya dalam kelompok waditra (alat-alat musik sunda) dan waditra dengan vocal berpatarema atau bersaut sautan, sehingga membentuk musik yang khas, tematis, harmonis serta dinamis, tanpa kehilangan warna ketradisiannya[2].

Kacapi Patareman

Kacapi kacapi yang digunakan dalam pergelaran ini terdiri atas sebuah kacapi cianjuran,sebuah kacapi rincik cianjuran,dua buah kecapi siter,sebuah kacapi rincik siter bersenar dobel,dan sebuah kecapi mayung.Untuk melengkapi waditra kacapi ditambah dengan waditra suling.Suling nya dua macam yaitu suling panjang dan suling degung. Keseluruhan waditra yang digunakan dalam Kacapi Patareman ditata sedemikian rupa untuk membentuk suatu komposisi Karawitan Sunda. Adapun motif-motif musik yang dijadikan bahan olahan kesemuanya tercabut dari motif-motif gending lagu Sunda yang telah ada. Sesuai dengan konsep komposisinya, yaitu memadukan unsur-unsur bunyi untuk mencari harmonisasi, maka tampaknya komposer sengaja Memilih motif dasarnya dari lagu-lagu atau gending-gending yang harmonis jika disambungkan antara motif yang satu dengan motif yang lainnya. Dalam komposisi Karawitan Kacapi Patareman tampak tidak ada musik penyambung (sambung rapat) . Hal itu menandakan bahwa konsep garapnya telah dipikirkan secara matang[3].

Bentuk Penyajian

Suasana komunikasi (dialog musikal) ini tidak hanya terbatas kepada dialog anatara jenis jenis alat musik dengan vokal saja,tetapi juga bisa terjadi dialog antar genre musik seperti jenakaan dengan tembang sunda cianjuran,kawih kepesindenan dengan pop sunda dan sebagainya[2].

Asal Usul Kacapi Patareman

Berdasarkan kepada ide tersebut terwujudlah bentuk seni pertunjukan baru dalam khasanah kesenian sunda,yaitu konser karawitan sunda.Dalam rangka membuat konser kenyataan nya waditra waditra sunda yang telah ada sebelumnya dianggap kurang memadai.Itulah sebabnya Ubun Kubarsah mencoba mengembangkan waditra waditra kesenian tradisi sunda dengan segala cara[2].

  1. ^ Sukanda, Enip (1996). Kacapi Sunda. KT. DPK. hlm. 68. 
  2. ^ a b c d Sukanda, Enip (1996). Kacapi Sunda. KT. DPK. hlm. 69. 
  3. ^ Sukanda, Enip (1996). Kacapi Sunda. KT.DPK. hlm. 70.