Ka'ab bin al-Asyraf adalah salah seorang pemimpin Yahudi yang memusuhi Muhammad dan kaum Muslimin.[1] Dulunya ia pernah menjalin suatu perjanjian bertetangga baik dengan kaum Muslimin. Setelah kemenangan kaum Muslimin atas kaum Quraisy dalam Pertempuran Badar, Ka'ab bin al-Asyraf memberikan doktrin bahwa kaum Quraisy harus memerangi kaum Muslimin, dengan menyuarakan kepada Abu Sufyan bahwa agama kaum Quraisy itu lebih baik daripada kaum Muslimin dan setelah menyuarakan hal tersebut ia membuat beberapa sya'ir yang didalamnya mengandung pelecehan terhadap para perempuan dari kaum Muslimin, sehingga hal tersebut menjadikan perpecah belahan diantara kedua kaum tersebut.[2]
Kedatangan Ka'ab ke Mekkah merupakan pemicu api perang terhadap kaum Muslimin yang ada di Mekkah. Hal tersebut bertentangan dengan konstitusi yang tertera di dalam Piagam Madinah bahwa tidak boleh memecahbelah antar kaum yang sudah tertera dalam Piagam Madinah.[3]
Muhammad menjelaskan kepada sahabat-sahabatnya bahwa ia ingin agar Ka'ab dibunuh, dan ia berkata "Siapakah di antara kalian yang sanggup membunuh Ka'ab bin Ashraf? Sebab dia telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya."[4] Beberapa sahabat Rasulullah yang menawarkan untuk membunuh Ka'ab bin Asyraf yang salah satunya adalah Muhammad bin Maslamah.[5]
Ia dibantu oleh beberapa orang lainnya, termasuk Abu Na'ila (Silkan bin Salama, saudara angkat Ka‘ab). Ibnu Maslamah agak ragu karena ia harus berbohong kepada Ka'ab untuk membunuhnya, tetapi Muhammad memberikan izin.[6] Mereka lalu membawa Ka'ab untuk jalan-jalan pada malam hari dan kemudian membunuhnya.[7]
Referensi