Junadah bin Abu UmayyahJunadah bin Abu Umayyah al-Azdi az-Zahrani (Arab: جنادة بن أبي أمية الأزدي الزهراني) adalah salah seorang tokoh penting dalam penaklukan kaum Muslimin dalam usaha memerangi Kekaisaran Bizantium. Sekurang-kurangnya, ada perbedaan pandangan soal keadaan Junadah ini. Ibnu 'Asakir menyatakan bahwa dia sempat menemui zaman saat Rasulullah meninggal. Ayahnya memang sempat menemui zaman Rasulullah. Ia sempat tinggal di Ardan atau kini Yordania, dan kemudian di Damsyiq.[1] Ibnu al-Atsir mengutip pendapat bahwa dia termasuk sahabat kecil. Selain itu, ayahnya dikatakan bernama Malik, dan ada pula dikatakan nama ayahnya Kabir.[2] Dalam pada itu, ia juga meriwayatkan hadits soal hijrah, dan puasa dari Rasulullah. Selain membawa hadits langsung dari Rasulullah, ia juga meriwayatkan hadits dari Mu'adz bin Jabal, Ubadah bin Shamit, dan Ibnu Umar.[2][3] Namun begitu, pendapat dari Ibn Sa'd dan al-'Ijli yang dikutip Adz-Dzahabi dalam Siyaru A'lamin Nubala menyebut dia tabi'in Syam.[4] Namun begitu, literatur ulama Islam terdahulu menyebut keterangan yang sama, bahwa ia memimpin perang di lautan melawan bangsa Romawi, sejak zaman Khalifah 'Utsman dari Khulafa' ar-Rasyidin sampai masa Yazid I dari Kekhalifahan Umayyah. Ia juga ambil bagian dalam Penaklukan Mesir. Ia sempat menyaksikan zaman Jahiliyah dan zaman Islam.[2][4] Menurut ahli tarikh Khalifah bin Khayyath, ia meninggal pada tahun 80 H. Ali bin Abdullah at-Taimi mengatakan ia meninggal pada tahun 86 H. Sementara ahli hadits Yahya bin Ma'in menyatakan ia meninggal pada tahun 75 H.[1] Lihat pulaReferensi
|