Jumeirah Bali adalah hotel mewah yang terletak di Pecatu, Bali. Berada di tepi barat Semenanjung Bukit, hotel ini berbatasan langsung dengan Pantai Dreamland, salah satu pusat selancar di Bali, dan lapangan golf New Kuta Golf Bali dengan 18 lubang. Letaknya juga tidak jauh dari Pura Luhur Uluwatu, salah satu pura tersuci di Pulau Dewata.[1] Hotel dimiliki oleh Rekso Group, konglomerat yang terkenal karena memproduksi Teh Botol Sosro.[2] Jumeirah, jaringan hotel asal Uni Emirat Arab dan anak usaha dari Dubai Holding, dikontrak untuk mengelola hotel sebagai properti pertama mereka di Asia Tenggara.[3]
Sejarah
Proyek Jumeirah Bali pertama kali disebutkan pada bulan November 2012. Dalam acara penandatanganan nota kesepakatan yang diselenggarakan di Burj Al Arab, Rekso Group mengumumkan bahwa mereka menggandeng Jumeirah, jaringan hotel milik Dubai Holding yang dibawahi oleh Pemerintah Dubai, untuk mengelola sebuah hotel mewah di Bali selatan. Kerja sama tersebut ditekan karena persaingan ketat hotel di Bali meyakinkan Rekso Group untuk membawa jaringan hotel asing yang belum hadir di Indonesia. Jumlah biaya yang diinvestasi sebesar Rp1,5 triliun, dengan setengah diantaranya dibiayai lewat kas internal, sementara sisanya melalui pinjaman bank. Dari 106 vila yang direncanakan, 25 akan dijual ke investor melalui skema sewa balik, dengan penawaran harga mulai dari US$2 juta. Agar untung, Rekso Group hendak menetapkan tarif kamar antara $750 dan $800 per malam.[4][5] Awalnya ditargetkan selesai pada tahun 2015,[6] penyelesaian proyek mengalami penundaan yang cukup lama. Hotel menerima tamu pertama pada tanggal 26 April 2022, hampir 10 tahun setelah proyek pertama kali diumumkan,[7] sementara peresmian baru dilakukan pada tanggal 12 Juli 2023.[8]
Arsitektur
Jumeirah Bali dirancang oleh Grounds Kent Arsitek Indonesia, dengan Jean-Michel Gathy dari biro arsitek Denniston yang mengerjakan interior, PT Davy Sukamta & Partners yang mengerjakan struktur, dan PT Tunas Jaya Sanur sebagai kontraktor. Tema arsitektur hotel ini adalah "Majapahit". Gerbang hotel diapit oleh dua patung Singa Ambara Raja. Menurut kepercayaan Hindu, patung tersebut menandakan pembatas antara dunia jasmani dan rohani. Ukiran di dinding bangunan-bangunan hotel mengisahkan Ramayana, sementara pintu ayun dibuat sebagai replika pintu di istana-istana Majapahit. Kompleks hotel dirancang layaknya Istana Air Amartha, istana musim panas raja-raja Majapahit. Menurut Gathy, arsitektur Jumeirah Bali sarat akan arsitektur Jawa karena kompleks dibuat sebagai bentuk "perayaan" peradaban Jawa, sehingga membedakannya dengan hotel-hotel lain di Bali.[9]
Fasilitas
Jumeirah Bali memiliki jumlah kamar sebanyak 123, keseluruhannya merupakan vila dengan kolam renang pribadi. Terdapat 10 tipe vila, mulai dari Garden Villa hingga Three Bedroom Residence, yang dibedakan dari jumlah kamar tidur yang disediakan dan pemandangan yang ditawarkan. Hotel juga menyediakan fasilitas 3 rumah makan (Akasa Restaurant & Bar, Maja Sunset Lounge, Segaran Dining Terrace), kolam renang, spa, pusat kebugaran, dan sarana untuk upacara pernikahan.[10][11]
Rujukan
Pranala luar