Joop Hueting

Joop Hueting (tengah) bersama wartawan Joop van Tijn (Januari 1969).

Johan Engelbert "Joop" Hueting (25 September 1927 – 11 November 2018) adalah purnawirawan dan psikolog Belanda. Pada tahun 1969, namanya dikenal publik setelah ia mengangkat isu kejahatan perang oleh tentara Belanda pada masa aksi polisionil di Hindia Belanda.

Kesaksian

Hueting dikirim sebagai tentara ke Hindia Belanda tahun 1947 pada usia 19 tahun. Ia ditempatkan di Jawa Timur dan terlibat dalam serangan di Yogyakarta pada bulan Desember 1948. Saat sedang menjalankan misinya, ia menyaksikan eksekusi dan perlakuan buruk terhadap tahanan Indonesia.[1]

Tahun 1950-an, Hueting mendatangi kantor berita Het Parool, Nieuwe Rotterdamsche Courant, dan Propria Cures, tetapi dewan redaksi menolak menerbitkan kesaksiannya. Bulan Mei 1968, Hueting mendapat gelar PhD. Tesisnya meneliti alasan Belanda enggan menyelidiki kejahatan perang pada masa aksi polisionil di Hindia belanda. Pada Desember 1968, wawancara Hueting di koran de Volkskrant mengangkat isu ini ke permukaan.[2] Satu bulan kemudian, Hans Jacobs mewawancarainya di program televisi Achter het Nieuws. Saat itu, Hueting adalah tentara pertama dan satu-satunya tentara yang mengungkapkan kejahatan perang pada masa aksi polisionil.[1]

Wawancara televisi ini ditanggapi secara buruk. Hueting, Jacobs, dan redaktur Herman Wigbold menerima banyak ancaman. Achter het Nieuws menyiarkan beberapa acara tambahan mengenai isu ini. Isu ini kemudian berkembang menjadi perdebatan politik.[3] Pemerintahan De Jong memutuskan untuk melakukan penyelidikan. Hueting diwawancarai oleh anggota dewan E. J. Korthals Altes pada April 1969. Namun, kesaksiannya tidak digunakan karena tidak pernah direkam. Pada Juni 1969, pemerintah menerbitkan Excessennota yang bersumber dari penelitian arsip. Perdana Menteri Piet de Jong mengakui bahwa 'tindakan berlebihan telah terjadi', tetapi mengatakan bahwa 'militer telah mengambil tindakan yang benar'. Pada awal Juli 1969, pemimpin oposisi Joop den Uyl mengusulkan penyelidikan oleh parlemen di Majelis Rendah. Usulan ini tidak disetujui oleh mayoritas suara.[1]

Kehidupan pribadi

Hueting adalah seorang psikolog. Ia merupakan guru besar psikologi eksperimental di Vrije Universiteit Brussel. Ia meninggal dunia tanggal 11 November 2018 pada usia 91 tahun.[4]

Referensi

  1. ^ a b c 'Hueting heeft altijd gelijk gehad', Vrij Nederland, 6 oktober 2012.
  2. ^ Dr. Hueting: Nederlandse oorlogsmisdaden in Indonesiƫ, de Volkskrant, 19 december 1968 (via Delpher).
  3. ^ Na zijn bekentenis kantelde het beeld over Indiƫ, NRC Handelsblad, 20 januari 2016.
  4. ^ Klokkenluider Joop Hueting overleden: 'Ons land was niet vrij van wandaden', NOS.nl, 13 november 2018.