Joko Firdaus, S.Pd yang sering disapa (Joko) adalah Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Prabumulih[1] merupakan Ketua Harian KONI Kota Prabumulih[2] yang dilantik untuk periode 2017-2021.[3] Pada tanggal 16-26 November 2019[4] mendatang KONI Prabumulih beserta induk cabang organisasi olahraga di Kota Prabumulih akan melaksanakan ajang bergengsi 2 tahunan,[5] yaitu Pekan Olahraga Provinsi Kota Prabumulih (PORPROV Prabumulih 2019).[6]
Dari hasil musyawarah tersebut Ketua Koni Prabumulih H M Daud Rotasi SSos[3] kembali terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Koni Kota Prabumulih. Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM dalam sambutanya mengajak semua pihak untuk berusaha meningkatkan prestasi[7][8] olahraga di Kota Prabumulih “Sebab tidak ada yang tidak bisa jika berusaha dengan memiliki tekad dan semangat yang tinggi, maksimal dapat raih prestasi lima besar jadilah lah, jangan tidak meraih prestasi sama sekali”.[3]
Peparprov Ke-2 Prabumulih
Ketua National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Selatan[9] (Sumsel) Ryan Yohwari mengatakan ada sekitar tujuh cabang olahraga direncanakan akan diperlombakan dalam Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) ke-2 di Prabumulih[10] diantaranya olahraga bulutangkis, atletik, renang, catur, futsal, dan lainnya.[1] Joko Firdaus SPd menyatakan kesiapan Pemkot Prabumulih yang menjadi tuan rumah Peparprov ke-2 tersebut, baik dari segi anggaran dan juga tempat pertandingan.
Porprov 2019 Prabumulih
Pemerintah kota Prabumulih[11] bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Prabumulih[5] terus melakukan persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel 2019. Tak hanya sarana dan prasarana, namun Pemkot Prabumulih melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata juga terus mempersiapkan atlet agar bisa berhasil dengan baik. "Target kita ada dua yakni sukses sebagai tuan rumah dalam menyelenggarakan Porprov dan sukses dalam meraih mendali terbanyak[12] Khusus untuk cabor, 2019 kesempatan untuk mengikuti Pra PON yang Atlet-atlet berprestasi akhirnya mengikuti PON 2020 di Papua.[5] Beberapa venue akan diperbaiki seperti bulu tangkis menjadi venue tenis meja dan voli menjadi sepak takraw, itu perlu penyesuaian teknis.[13]
Referensi