1922; 102 tahun lalu (1922), sebagai Tim Bolasepak Negeri Johor 1955; 69 tahun lalu (1955), sebagai Johor FA 2014; 10 tahun lalu (2014), sebagai Johor Darul Ta’zim FC (bergabung dengan Johor FC)
Johor Football Association (kemudian dikenal sebagai Johor FA atau hanya Johor) adalah Tim Sepakbola Negeri Johor yang ikut bertanding di turnamen Piala Malaya sejak edisi kedua pada tahun 1922 yang diambil alih pengelolaannya oleh Football Association of Johor (FA Johor) (bahasa Melayu: Persatuan Bolasepak Negeri Johor) yang didirikan pada tahun 1955.
Pada tahun-tahun awalnya, tim ini bermarkas di Kluang, Johor di bawah pengelolaan manajemen Asosiasi Sepak Bola Johor.
Pada tahun 1964, markas tim tersebut pindah ke Stadion Tan Sri Dato' Haji Hassan Yunos.
Beberapa perubahan dalam manajemen Asosiasi Sepak Bola Johor pada tahun 1970-an menyebabkan Datuk Suleiman Mohd Noor diangkat sebagai presiden dan manajer tim. Di bawah manajemennya, tim ini bangkit sebagai tim yang tangguh di kancah sepak bola Malaysia. Hal ini terbukti beberapa tahun kemudian ketika Johor memenangkan trofi Piala Razak pada tahun 1983 dan trofi Piala Malaysia pertama mereka pada tahun 1985 dan juga Piala Sultan Haji Ahmad Shah (lebih dikenal sebagai Piala Sumbangsih) pada tahun 1986 di bawah pelatih saat itu, Ahmad Esa.
Ketika kompetisi liga sepakbola Malaysia menjadi Semi-Pro pada tahun 1989, Johor adalah tim pertama yang memenangkan Piala Malaysia dan Liga Malaysia pada tahun 1991, sehingga berhasil meraih "gelar ganda", yang pertama kalinya bagi sebuah tim di negara ini selama periode Semi-Pro tersebut. Itu juga merupakan Piala Malaysia kedua bagi tim Johor. Pada tahun 1992, Johor finis di urutan ketujuh dalam liga, klasemen terburuk mereka sejak tahun 1989. Ini terbukti penting bagi mantan pelatih, Michael Urukalo, saat ia dipecat dan digantikan oleh Wan Jamak Wan Hassan. Johor mengakhiri musim 1993 mereka dengan baik, berdiri di posisi kelima bahkan tanpa dua pemain impor pemenang piala mereka, Abbas Saad dan Alistair Edwards. Tim tersebut kemudian mengalami tahun-tahun paceklik tanpa trofi hingga tahun 1998, ketika mereka memenangkan Piala FA pertama mereka. Musim berikutnya menyaksikan tim tersebut meraih promosi ke divisi teratas dengan memenangkan gelar Liga Premier. Johor mengalami musim yang sulit di Liga Premier Satu dan akhirnya terdegradasi kembali ke Liga Premier Dua pada tahun 2001 setelah dua tahun di divisi utama.
Untuk kompetisi Liga Premier 2006–07, Johor FA memutuskan untuk berkompetisi dengan nama sponsor Johor PBT Pasir Gudang (atau Johor Pasir Gudang). Mereka diberi lampu hijau oleh Persatuan Sepak Bola Malaysia pada 9 Januari 2007 untuk berkompetisi dengan nama baru. Salah satu alasan perubahan nama tersebut adalah karena Otoritas Lokal Pasir Gudang (PBTPG), yang sekarang dikenal sebagai Majlis Perbandaran Pasir Gudang (MPPG), adalah sponsor utama Johor FA selama musim tersebut. Alasannya kontroversial karena tim tersebut harus bergabung dengan Pasir Gudang United F.C. yang sekarang sudah tidak ada lagi, yang menyebabkan keresahan di antara para pendukung.
Dalam upaya rebranding yang dilakukan oleh Tunku Ismail Ibrahim sebagai pemilik atas seluruh tim sepak bola di Johor pada tahun 2014, maka tim sepak bola Johor FA berganti nama menjadi Johor Darul Ta'zim FC II dan sekarang beroperasi sebagai tim kedua dari Johor Darul Ta'zim FC (JDT), yang berperan sebagai tim cadangan untuk JDT, dan kedua tim diizinkan untuk mentransfer beberapa pemain satu sama lain dalam satu musim, tanpa batasan waktu pendaftaran.
Berdasarkan perjanjian ini, maka seorang pemain yang dikontrak oleh JDT dapat tampil beberapa kali bersama JDT II, dan sebaliknya.
Perubahan nama klub
1922–1954 : Johor State Football Team (bahasa Melayu: Tim Bolasepak Negeri Johor (Johor))
1955–2006 : Johor Football Association (Johor FA)
2006–2008 : Johor Pihak Berkuasa Tempatan Pasir Gudang (Johor PBT Pasir Gudang) (bergabung dengan Pasir Gudang FC))
2009–2013 : Johor Football Association (Johor FA)
2014–present : Johor Darul Ta'zim Football Club (reserve team) (JDT II) (bergabung dengan Johor FC menjadi Johor Darul Ta’zim FC)
Stadion luar ruangan ini dapat menampung maksimum 15.000 orang dan saat ini sebagian besar digunakan untuk pertandingan sepak bola, dan menjadi stadion kandang bagi Johor Darul Ta'zim II dalam Liga Utama.[3]
^"Corporation Stadium Rental". Pasir Gudang Municipal Council. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)