Jinakumari
Bhikkhuni Jinakumari adalah bhikkhuni pertama Indonesia setelah keruntuhan Kerajaan Majapahit, sebagaimana Ashin Jinarakkhita merupakan bhikkhu Indonesia yang pertama. Ia merupakan salah satu murid langsung dari Ashin Jinarakkhita dan mewarisi silsilah Theravada dan Mahayana sebagaimana gurunya tersebut. BiografiPada saat masih menjalani kehidupan umat awam, Bhikkhuni Jinakumari merupakan seorang ahli kecantikan serta memiliki salon kecantikan di Medan.[1] Kehidupan spiritualPertemuan dengan SukongSukong atau Ashin Jinarakkhita aktif dalam melakukan penyebaran dharma ke seluruh Indonesia. Pada saat perjalanan keliling tersebut, ia bertemu dengan berbagai orang dan salah satunya adalah seorang wanita ahli kecantikan yang kelak ditahbiskan menjadi Bhikkhuni Jinakumari. Akhirnya Sukong menahbiskannya sebagai Sramaneri (Samaneri) pada tahun 1963 di Wihara Vimaladharma, Bandung. Untuk selanjutnya, ia dikenal dengan nama Sramaneri Jinakumari. Sramaneri Jinakumari mewarisi dua silsilah dari gurunya, yaitu silsilah Theravada dari Mahasi Sayadaw (Myanmar) dan silsilah Mahayana dari Kong Hoa Sie (China).[1] Pada saat pembentukan Maha Sangha Indonesia pada tahun 1963, Bhikkhuni Jinakumari menjadi salah satu anggotanya bersama dengan Bhikkhu Jinarakitta, Bhikkhu Jinapiya, Samanera Jinagiri, Samanera Jinarathana, dan Samanera Jinakumar.[2] Penahbisan BhikkhuniSramerika Jinakumari ditahbiskan sebagai Bhikkhuni di Kek Lok Sie Temple, Penang, Malaysia. Dengan demikian, ia menjadi putri Indonesia pertama yang ditahbiskan sebagai biksuni semenjak runtuhnya Kerajaan Majapahit.[1] Murid-muridBerikut ini merupakan daftar murid-murid Bhikkhuni Jinakumari:[1]
PelayananBhikkhuni Jinakumari merupakan salah satu dari pembantu utama Ashin Jinarakkhita. Ia dipercaya untuk membenahi administrasi wihara. Ia menjadi Nayika (Ketua) Sangha Wanita serta pendiri Wihara Avalokitesvara Pondok Cabe pada tahun 1985.[1] Lihat pulaReferensi
|