Jin Yong
Louis Cha Jing-yong[2] (Hanzi: 查良鏞; Sidney Lau: Cha4 Leung4 Yung4; 10 Maret 1924 – 30 Oktober 2018), lebih dikenal dengan nama penanya Jin Yong (Hanzi tradisional: 金庸) atau dalam Bahasa Hokkian dilafalkan Chin Yung, adalah penulis novel silat Tiongkok dan Hong Kong.[3] Fiksi silatnya dalam bahasa mandarin disebut Wuxia (武侠).[4] Fiksi jenis ini telah menyebar ke semua negara Asia, terutama kepada pembaca yang dapat berbahasa Mandarin.[4] Lima belas novel karya Jin Yong adalah yang terbaik di jenis ini dan Jin Yong diakui sebagai penulis yang paling berpengaruh di dunia novel Wuxia.[4] Karyanya telah diadaptasi menjadi film seri dan layar lebar.[4] BiografiJin Yong lahir di Zhejiang, Tiongkok pada tahun 1923.[4] Awalnya ia mengejar karier sebagai diplomat tetapi ia akhirnya mengejar karier di bidang jurnalisme.[4] Ia memulainya sebagai wartawan di harian Ta Kung Pao di Shanghai.[4] Tak lama ia dikirim ke kantor cabang di Hongkong.[4] Disana ia mulai merasa bosan dan mulai menulis ulasan tentang perfilman yang kemudian menjadi dasarnya menulis novel.[4] Pada tahun 1955 Jin Yong menulis novel pertamanya berjudul The Book and The Sword (書劍恩仇錄).[4] Ceritanya dimuat di harian Xin Wan Bao di Hongkong sebagai cerita seri dan mendapat sambutan yang baik dari pembaca.[4] Ia kemudian membuka perusahaan koran sendiri bernama Ming Pao Daily, dimana ia hanya memastikan hanya memuat ceritanya disitu.[4] Banyak orang demi membaca ceritanya, membeli harian miliknya itu.[4] Novel terakhirnya dirilis tahun 1972 dan ia bersumpah tidak akan menulis novel lagi.[4] Biarpun begitu namanya masih dikenal para penikmat novel Wuxia.[4] Cha meninggal setelah lama sakit di Hong Kong Sanatorium & Hospital pada 30 Oktober 2018 pada usia 94 tahun.[5] NovelJin Yong total memiliki 15 novel.[4] Adapun kelima belas judul novelnya adalah:
Dari seluruhnya yang paling terkenal adalah Trilogi Rajawali yang terdiri dari Legenda Pendekar Pemanah Rajawali, Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali dan Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga.[3] Dari judul kelima belas karyanya itu dapat dibuat sebuah puisi berikut (dalam Hanzi sederhana):[3] 飞雪连天射白鹿 Arti harafiah: Salju turun kala memanah rusa putih, Sambil tertawa, menulis cerita kepahlawanan (dan) bersandar pada kekasih Wuxia dan JianghuNovel karya Jin Yong tidak terlepas dari Wuxia (武俠) dan Jianghu (江湖).[4] Wuxia karya Jin Yong memuat cerita para pendekarnya yang berbudi luhur, memperjuangkan rakyat dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi.[3] Mereka juga memiliki rasa cinta negara yang mendalam seperti Kwee Ceng dalam Legenda Pendekar Rajawali.[3] Wuxia sendiri berarti ilmu silat Tiongkok.[3] Sedangkan Jianghu merujuk pada tanah Tiongkok sendiri.[4] Secara harafiah berarti danau dan sungai, tetapi Jianghu dalam karya Jin Yong banyak merujuk pada dunia persilatan dimana para pendekar bersaing satu dengan lainnya demi kepentingan masing-masing.[4] Mereka akan berlatih bertahun-tahun dan kemudian mengalahkan musuh yang kuat untuk menaikkan pamor mereka.[4] Rujukan
Pranala luar
|