Gan Kok Liang (Hanzi: 颜国良, 14 Agustus 1928 – 28 November 2003), atau yang lebih dikenal dengan nama pena Gan K.L., merupakan seorang penyadur cerita beladiri Tiongkok (wuxia) ternama dan pengusaha Tionghoa-Indonesia. Ia aktif menyadur dan menerjemahkan karya-karya dari penulis ternama Chin Yung, Koh Liong, dan Liang Ie Shen pada antara tahun 1958 hingga 1986. Karya-karya sadurannya tidak hanya dipublikasikan sebagai serial di suratkabar, tetapi juga menjadi buku saku yang dijual terpisah di berbagai toko buku.[1]
Masa muda
Gan K.L, lahir 14 Agustus 1928 di Amoy (sekarang Xiamen, Provinsi Fujian, RRT), kota pantai tenggara Tiongkok sebagai anak sulung dari delapan bersaudara pasangan Gan Swie Pie dan Phoa Leng Keng.[2] Jepang menduduki Amoy pada tahun 1938, dan keluarga Gan K.L. pindah mengungsi ke Indonesia; pertama-tama tiba di Surabaya, kemudian menetap di Kutoarjo, Jawa Tengah. Pada masa revolusi kemerdekaan, di Kutorajo terjadi bentrokan antara tentara Jepang dan para pejuang kemerdekaan,[3] sehingga tahun 1945 keluarga Gan K.L. memutuskan untuk pindah ke Semarang.[1][2][4]
Sebelum dikenal sebagai penyadur cerita beladiri Tiongkok, Gan K.L. telah menekuni berbagai macam pekerjaan, termasuk pekerjaan serabutan seperti pedagang keliling dan sopir.[1][2]
Karier
Karir Gan K.L. sebagai penulis dimulai ketika ia berumur 30 tahun. Cerita saduran pertamanya dibuat pada tahun 1958, berjudul "Pahlawan Padang Rumput" (judul asli: Cauw Goan Eng Hiong), karya Liang Ie Shen, yang kemudian ia kirimkan ke surat kabar Sin Po di Jakarta.[1][4] Karena karya-karya sadurannya mendapat sambutan positif masyarakat, Gan K.L. memutuskan untuk beralih menjadi penulis penuh waktu dan meninggalkan posisinya sebagai auditor akuntansi di Oei Tiong Ham Concern.[2]
Selama hampir 30 tahun berkarya sejak tahun 1958 hingga 1986, ia menghasilkan lebih dari 50 karya saduran dan terjemahan.[1][2][4] Para pengarang ternama yang banyak disadur dan diterjemahkan olehnya terutama ialah Chin Yung, Koh Liong, dan Liang Ie Shen.[1][2][4][5] Karya-karyanya tidak hanya dipublikasikan di surat kabar, tetapi juga dijual sebagai buku saku yang terpisah di berbagai toko buku. Keberhasilan penjualan bukunya memberikan penghasilan yang cukup besar,[1][6] sehingga ia kemudian membuka sebuah perusahaan jasa hukum yang bergerak di bidang penanganan proses naturalisasi kewarganegaraan.[1][2][4] Ia juga membuat restoran dan pemancingan di belakang rumahnya, yang pengurusannya dijalankan oleh istrinya.[1]
Setelah minat masyarakat terhadap cerita beladiri Tiongkok mulai meredup pada awal tahun 90-an,[2][4] Gan K.L. memutuskan untuk menghentikan aktivitas menulisnya. Meski begitu, ia tetap menjalankan perusahaannya di bidang jasa hukum.[1][2][4] Perusahaannya berhasil membantu setidaknya 4.000 orang dalam proses naturalisasi, dan Gan K.L. sendiri bernama naturalisasi Karsalaksana Gani.[1]
Adik kandungnya yang bernama Gan Kok Hwie (atau Gan K.H.) juga merupakan penyadur cerita beladiri Tiongkok yang ternama, meskipun tidak seproduktif kakaknya.[1][2]
Karya
Berikut ini karya-karya terjemahan dan saduran Gan K.L.:[2][4][7]
- Pendekar Rajawali Sakti (Sin Tiauw Hiap Lu)
- Golok Pembunuh Naga (To Liong To)
- Pahlawan Padang Rumput (Cauw Guan Eng Hiong)
- Tujuh Pendekar Dari Thian-san (Thian San Tjhit Kiam)
- Tiga Dara Pendekar (Kang Ouw Sam Li Hiap)
- Pedang Di Sungai Es (Peng Ho Swi Kiam)
- Geger Dunia Persilatan (Hong Lui Cin Kiu Cin)
- Pendekar Jembel (Hiat Kut Tan Sin)
- Kelana Buana
- Durjana Dan Ksatria (Jue Sai Chuan Feng Lu)
- Medali Wasiat (Hiap Kek Heng)
- Hina Kelana (Siauw Go Kang Ouw)
- Pedang Hati Suci (Soh Sim Kiam)
- Pendekar Negeri Tayli (Thian Liong Pat Poh)
- Pendekar Latah
- Pendekar Sejati
- Rahasia Peti Wasiat
- Amanat Marga
- Misteri Kapal Layar Pancawarna
- Pendekar Baja
- Renjana Pendekar
- Imbauan Pendekar
- Pendekar Binal
- Bakti Pendekar Binal
- Bahagia Pendekar Binal
- Mayat Kesurupan Roh
- Legenda Kelelawar
- Pendekar Budiman
|
- Pendekar Empat Alis
- Si Bandit Ahli Bordir
- Duel Antara Dua Jago Pedang
- Rumah Judi Pancing Perak
- Keajaiban Negeri Es
- Perkampungan Hantu
- Duel Di Butong
- Manusia Yang Bisa Menghilang
- Sang Ratu Tawon
- Senyuman Dewa Pedang
- Manusia Aneh Dari Alas Pegunungan (Hong San Koay Khek)
- Si Pedang Kilat
- Thian Ge Ciat Kiam
- Pedang Darah Dan Bunga Iblis
- Golok Yanci Pedang Pelangi
- Jago Terpendam Di Tanah Asing (Ek Gwa To Liong)
- Pendekar Satu Jurus
- Pengemis Berbisa
- Rahasia 180 Patung Mas
- Tiga Mutiara Mestika (Sam Po Tju)
- Pahala Dan Murka
- Balada Kaum Kelana
- Kemelut Di Ujung Ruyung Emas
- Pedang Kiri Pedang Kanan
- Pendekar Kembar
- Hikmah Pedang Hijau (Wu Qing Bi Jian)
- Pendekar Lugu (Si Kangkung)
- Tiga Pedang Tujuh Ruyung
|
Wafat
Gan K.L. meninggal di Semarang pada tanggal 28 November 2003, meninggalkan istri yang bernama Tan Bie Nio dan lima orang anak.[1][4][6]
Lihat pula
Referensi