Meskipun beberapa jihadis Islamis memandang hip-hop secara negatif, karena berasal dari Barat, terdapat juga contoh lagu-lagu hip-hop dengan lirik-lirik pro-jihadist, dan para jihadis menggunakan hip-hop dan budaya gangsta sebagai cara untuk mendorong orang-orang Barat untuk bergabung dengan organisasi mereka. Fenomena tersebut terkadang dikenal sebagai "Jihad Cool" dan meliputi musik, busana, majalah, video dan media lainnya.
Contoh terkenal
Rapper Jerman Deso Dogg mengambil nama Abu Talha al-Almani[1] dan Abou Maleeq, dan bergabung dengan ISIL pada 2014.
Lihat pula
- Nipster, sebuah fenomena analog dari neo-Nazi dalam pengembangan budaya pop
- Taqwacore
Referensi