Jigme Singye Wangchuk (romanisasi: Jimi Singgê 'Wangchu; lahir 11 November 1955) adalah Raja Bhutan periode 21/24 Juli 1972 – 14 Desember 2006. Ia naik takhta pada usia 17 pada tahun 1972, setelah kemangkatan ayahandanya Jigme Dorji Wangchuk (Jimi Dôji 'Wangchu). Secara resmi, dia dimahkotai pada 2 Juni 1974. Ia juga dipanggil "Druk Gyalpo", yang berarti "Raja Naga". Sebelumnya dia pernah memperoleh pendidikan di Inggris.
Ia telah melanjutkan kebijakan ayahandanya pada modernisasi pelan-pelan (sambil tetap mencoba memelihara kebudayaan Bhutan), dan pada 1998 menghentikan sejumlah kekuasaan absolutnya, dan lalu memerintah melalui nasihat pemerintahnya. Di akhir 2003, ia memerintahkan kampanye militer pertama Bhutan, melawan kelompok pemberontak separatis India yang menggunakan wilayah Bhutan sebagai basis. Kampanye juga telah diluncurkan melawan separatis Nepal di selatan negara.
Ia mempunyai citra raja yang memelihara gaya hidup sederhana — lebih suka pada rumah batangan kayu di atas ibu kota, Thimphu, daripada di benteng — seperti istana yang digunakan empat permaisurinya, yang seluruhnya bersaudara.
Pada 17 Desember 2005, ia mengumumkan hendak turun takhta pada 2008. [1] Pengumuman disampaikan raja di hadapan 8000 penggembala hewan yak, biksu, petani, dan siswa pedesaan. Raja mengaku menyerahkan tanggung jawab kerajaan kepada putra mahkota. "Saya ingin rakyat tahu, putra mahkota Dasho Jigme Khesar Namgyal Wangchuck dinobatkan menjadi Raja Naga (The Fifth Druk Gyalpo) tahun 2008," kata sang raja. Pengumuman raja ini disebarkan melalui harian Kuensel. Putra mahkota adalah anak tertua dari lima putra dan lima putri raja.
Raja Singye sangat dihormati rakyat Bhutan. Dia mundur dari jabatannya sesuai dengan rencananya untuk mereformasi dan memodernisasi negaranya dengan mengakhiri kekuasaan kerajaan yang absolut.
Pranala luar
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Lain-lain | |
---|