Jaringan adiposa
Jaringan adiposa (atau yang juga dikenal sebagai lemak tubuh), adalah sejenis jaringan ikat longgar yang sebagian besar terdiri dari adiposit.[1][2] Jaringan ini juga mengandung pecahan vaskuler stroma (stromal vascular fraction, SVF) sel-sel, seperti preadiposit, fibroblas, sel endotelial vaskuler, dan beragam jenis sel kekebalan tubuh seperti makrofag jaringan adiposa. Peran utama jaringan ini adalah untuk menyimpan energi dalam bentuk lipid, namun jaringan ini juga dapat menginsulasi tubuh dan berperan sebagai bantalan. Sebelumnya jaringan ini dianggap lembam secara hormon. Namun tahun-tahun belakangan telah mengenali jarinagn ini sebagai sebuah organ endokrin besar,[3] karena mereka dapat memproduksi hormon seperti leptin, estrogen, resistin dan sitokin (terkhususnya TNF-alfa).[2] Pada obesitas, jaringan adiposa terlibat dalam pelepasan penanda pro-inflamasi kronis yang dikenal dengan nama adipokin, yang bertanggungjawab pada perkembangan sindrom metabolik, yaitu beragam jenis penyakit seperti diabetes melitus tipe 2, penyakit kardiovaskular dan aterosklerosis.[4] Jaringan adiposa berasal dari (derivat dari) preadiposit, dan formasinya tampaknya sebagian dikontrol oleh gen adiposa. Dua jenis jaringan adiposa adalah jaringan adiposa putih yang menyimpan energi, dan jaringan adiposa cokelat, yang menghasilkan panas tubuh. Jaringan adiposa (lebih tepatnya yang cokelat) pertamakali diidentifikasi oleh naturalis Swiss Conrad Gessner pada 1551.[5] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia