Jaringan Ilmuwan Eropa untuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Jaringan Ilmuwan Eropa untuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (atau dalam bahasa Inggris European Network of Scientists for Social and Environmental Responsibility) (ENSSER), adalah kelompok ilmuwan, akademisi, dan dokter nirlaba internasional, yang didirikan pada tahun 2009.[2][3] ENSSER menyelenggarakan konferensi dengan berbagai macam topik, yang dihadiri oleh para peserta dari lembaga pemerintah, universitas dan organisasi.[4] AktivitasMenurut situs website resmi, "ENSSER menyatukan keahlian ilmiah independen guna mengembangkan pengetahuan publik yang baik untuk memberikan penilaian kritis teknologi yang ada dan yang sedang berkembang".[2] Kelompok ini digambarkan sebagai peserta dalam "perselisihan tentang peraturan tanaman yang Genetically Modified (GM) (dimodifikasi secara genetik)".[5] Beberapa pendapat mengatakan bahwa ENSSER "melompat ke tengah" dalam perdebatan Genetically Modified Organism (GMO) (Organisme yang dimodifikasi secara genetik) dengan "menunjukkan bahwa tidak ada konsensus ilmiah tentang keamanan GMO".[6] Sedangkan pendapat lain menyebutkan bahwa publikasi dari kelompok ini sebagai karya yang "tidak jujur" dari "tokoh-tokoh anti-bioteknologi".[7] Pada 2013, ENSSER membela Gilles-Eric Seralini setelah studinya yang menghubungkan makanan yang dimodifikasi secara genetik dengan kanker ditarik kembali.[8][9][10] AnggotaAnggota ENSSER termasuk Hans Rudolf Herren, pemenang World Food Prize 1995 dan Right Livelihood Award 2013, Angela Hilbeck, ilmuwan senior di Institute of Integrative Biology di Swiss Federal Institute of Technology. David Schubert, Profesor dan Direktur neurobiologi seluler di Salk Institute for Biological Studies, San Diego, Amerika Serikat[11] dan Brian Wynne, Profesor Ilmu Pengetahuan dan Direktur Pusat Penelitian untuk Studi Perubahan Lingkungan (CSEC) di Universitas Lancaster.[12] Referensi
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia