Japat keluar merupakan survei yang dilakukan segera setelah pemilih meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS).[1]Japat mewawancarai kepada sampel pemilih yang dipilih di TPS tertentu.[2] Perbedaan dengan hitung cepat (quick count) adalah japat keluar menanyakan langsung pemilih terhadap siapa calon yang ia pilih pada tempat pemungutan suara (TPS) tertentu, sedangkan hitung cepat mencatat hasil akhir dari TPS baik yang terpilih maupun tidak dan merupakan gambaran dari hasil pemilihan umum setempat. Hasil japat keluar sendiri selalu keluar sebelum hasil resmi keluar.[3] Karena itu, batas galat antara japat keluar dengan hasil resmi selalu tidak jauh berbeda.[3][4]
Definisi
Japat keluar sendiri merupakan salah satu metode yang digunakan media untuk memprediksi siapakah yang akan memenangkan pemilihan umum. Meskipun demikian, tidak semua negara menggunakan japat keluar sebagai salah satu cara untuk memprediksi pemenang pemilihan umum. Salah satu negara yang menggunakan japat keluar adalah Britania Raya terutama dalam pemilihan umum parlemen.[1] Hal ini disebabkan japat keluar dianggap lebih stabil untuk memprediksi siapa yang akan menjadi pemenang. Selain itu, japat keluar dianggap mewakili hasil akhir dari pikiran para pemilih setelah keluar dari tempat pemungutan suara (TPS) dan memiliki selisih (margin of error) yang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan jajak pendapat karena kemungkinan adanya fluktuasi hasil pada masa kampanye dan masa pemilihan umum.[5]
Japat keluar di Britania Raya
Salah satu negara yang rutin menggunakan japat keluar dalam memprediksi pemenang pemilihan umum adalah Britania Raya.[5] Hal ini sudah dimulai sejak Pemilihan umum Oktober 1974 oleh BBC dan ITN (ITV).[4] Meskipun demikian BBC pernah tidak menggunakan japat keluar hingga pemilihan umum tahun 1992.[4] Metode japat keluar yang digunakan kedua lembaga tersebut sangat berbeda sebelum menjalin kerjasama pada 2005 (Skynews kemudian menyusul pada 2010).[6] Selain itu, metodologi di dalam menentukan kursi melalui exit poll sangat berbeda sebelum pemilihan umum 1997 (yang memenangkan Tony Blair atas John Major).[4]
Pada pemilihan umum sebelum 1997, japat keluar dilakukan sebanyak dua kali: satu untuk kursi parlemen, di mana pemilih ditanyakan siapakah yang mereka pilih setelah keluar dari tempat pemungutan suara (bersifat semi-hitung cepat) dan satunya lagi adalah japat keluar analis, yang menanyakan pemilih serangkaian pertanyaan untuk menentukan bagaimana Britania Raya memilih. Kedua jenis metode tersebut berdasarkan pilihan kecil dari tempat pemungutan suara di seluruh Britania Raya (tanpa sampel untuk Irlandia Utara karena seluruh partai di sana adalah partai lokal) tetapi sampel yang sudah ada sangat terlihat berbeda.[4]