Jalur kereta api Ngabean–Pundong

Jalur kereta api Ngabean–Pundong
Ikhtisar
JenisJalur lintas cabang
SistemJalur kereta api rel ringan
StatusTidak beroperasi
LokasiDaerah Istimewa Yogyakarta
TerminusNgabean
Pundong
Nomor lintas?
Operasi
Dibangun olehNederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
Dibuka15 Desember 1917 (Ngabean–Pasar Gedeh)
15 Januari 1919 (Pasar Gedeh–Pundong)
Ditutup1943
PemilikPemerintah Kota Yogyakarta

Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat

Pemerintah Kabupaten Bantul
OperatorWilayah Aset VI Yogyakarta (de facto)
Karakteristik lintasLintas datar
Data teknis
Panjang rel27 km
Lebar sepur1.067 mm
Lebar sepur sebelumnya1.435 mm
Kecepatan operasi20 s.d. 50 km/jam

Jalur kereta api Ngabean—Pundong adalah salah satu jalur kereta api nonaktif di Indonesia yang terletak di wilayah Daerah Operasi VI Yogyakarta. Dibangun oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) dengan lebar spoor 1.435 mm dan diresmikan pada tanggal 15 Desember 1917 untuk segmen Ngabean–Pasargede serta 15 Januari 1919 untuk Pasargede–Pundong.[1]

Jalur ini oleh NISM dioperasikan untuk melayani sektor jasa transportasi penumpang serta sebagai angkutan hasil bumi terutama Gula dari beberapa pabrik gula; PG Kedaton Pleret, PG Barongan, PG Bantul, dan PG Pundong. Nonaktif sejak 1943/1944 akibat mengalami pembongkaran oleh Jepang dan kini hanya menyisakan beberapa fondasi jembatan serta potongan-potongan railbed.[2]

Jalur terhubung

Lintas aktif

Tidak terhubung dengan lintasan kereta api aktif mana pun

Lintas nonaktif

Yogyakarta–Palbapang–Sewugalur

Daftar stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
NgabeanPundong
Segmen Ngabean–Pasar Gede
Diresmikan pada tanggal 15 Desember 1917
oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta
3401 Ngabean NBN Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim, Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta km 2+033 lintas Yogyakarta–Palbapang–Sewugalur
km 0+000 lintas Ngabean–Pundong
+100 m Tidak beroperasi
Timuran TIM km 0+302 Tidak beroperasi
Sidikan - km ?+??? Tidak beroperasi
Pasargede PAD km 3+816 Tidak beroperasi
Segmen Pasar Gedeh–Pundong
Diresmikan pada tanggal 15 Januari 1919
Kuncen KCN km 5+631 Tidak beroperasi
Bintaran BIR km 7+967 Tidak beroperasi
Kedatonplered KPL km 10+397 Tidak beroperasi
Wonokromo (Yogyakarta) WKO km 11+922 Tidak beroperasi
Ngentak NTK km 14+584 Tidak beroperasi
Jetis (Yogyakarta) JTS km 16+267 Tidak beroperasi
Barongan BAN km 17+772 Tidak beroperasi
Patalan PTA km 21+263 Tidak beroperasi
Petrobayan PTB km 24+310 Tidak beroperasi
Pundong PUG km 25+239 Tidak beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [3]
  • Stasiun nonaktif: [4][5]
  • Pengidentifikasi stasiun: [6]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [7]:106-124


Referensi

  1. ^ (Belanda) Reitsma, Steven Anne: Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen; Batavia (Jakarta) – Weltevreden 1928
  2. ^ Wibisono, Kunto; Kurniawan, Hari (2014). Kereta Malam. Yogyakarta: Bentara Budaya Yogyakarta. hlm. 183. ISBN 978-602-14892-3-9. 
  3. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  4. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  5. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  6. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  7. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.