Jalani Sidek
Jalani Sidek (lahir 10 November 1963 di Banting, Selangor, Malaysia) adalah mantan pemain dan pelatih bulu tangkis profesional dari Malaysia. Salah satu dari sidek bersaudara (Misbun, Razif, Rashid, Rahman) yang menjadi tulang punggung tim bulu tangkis Malaysia era 1990-an. Kehidupan Personalia adalah anak ketiga dari lima bersaudara Sidek. Jalani bersama saudara-saudaranya (Misbun, Razif, Rashid, Rahman) mendapat gemblengan tentang bulu tangkis dari ayahnya, Haji Mohd Sidek. Jalani dan saudara-saudaranya dilatih dan dipersiapkan menjadi juara sejak kecil. Ia adalah alumnus Victoria Institution (angkatan 1976-1980). Jalani menikah dengan produser film Malaysia, Raja Azmi pada 23 Desember 1984 dan dikaruniai tiga buah hati, Puteri Suraya (lahir tahun 1985), Puteri Suhaida (lahir tahun 1989), dan Megat Deli (lahir tahun 1994). Pasangan ini kemudian bercerai pada 27 Juni 2012. Jalani Sidek menikah kedua kalinya dengan Zaleha Khalid pada November 2013.[1] Karier Bulu TangkisJalani Sidek dikenal sebagai pemain ganda bulu tangkis dunia dengan pasangan tetapnya adalah kakaknya sendiri, Razif Sidek. Mereka menjadi pusat perhatian dunia ketika memenangkan Kejuaraan All England pada tahun 1982 setelah mengalahkan pasangan Skotlandia, Billy Gilliland dan Dan Travers. Sidek bersaudara memenangkan hampir setiap gelar kejuaraan selama karier bermain mereka, termasuk Grand Prix Dunia, Piala Dunia, SEA Games, Commonwealth Games dan Kejuaraan Asia. Mereka memperkenalkan teknik servis "S" yang terkenal, yang menyebabkan pergerakan pesawat ulang-alik yang tidak menentu, yang mengacaukan lawan dan pejabat mereka. Servis ini menyebabkan banyak kegemparan dan akhirnya dilarang oleh International Badminton Federation (IBF).[2] Jalani termasuk anggota tim Malaysia yang memenangkan Piala Thomas untuk pertama kalinya dalam 25 tahun, setelah kemenangan 3-2 atas Indonesia di Stadion Nasional pada tahun 1992. Dia menciptakan sejarah dengan menjadi atlet Malaysia pertama yang memenangkan medali Olimpiade di Barcelona tahun 1992. Mereka memenangkan medali perunggu untuk Malaysia setelah mencapai semi-final ganda putra dan mereka kalah dari pasangan Korea, Park Joo-bong dan Kim Moon-Soo. Selama kariernya bersama Razif, mereka menjadi salah satu dari empat pasangan ganda terbaik di dunia (Park Joo-bong / Kim Moon-soo, Rudy Gunawan / Eddy Hartono dan Tian Bingyi / Li Yongbo) dari tahun 1980 hingga awal 1990-an.[3] Referensi
|