Jackie Yi-Ru Ying
Jackie Yi-Ru Ying (lahir 1966) adalah seorang ilmuwan nanoteknologi Singapura-Amerika dan direktur eksekutif sekaligus pendiri Institut Rekayasa Hayati dan Nanoteknologi Singapura.[1] Kehidupan awal dan karierYing lahir di Taipei pada tahun 1966. Ia pindah ke Singapura bersama keluarganya pada tahun 1973 di mana ia belajar di Rulang Primary School[4] dan Raffles Girls' School. Keluarganya pindah ke Kota New York ketika ia berusia 15 tahun. Ying memperoleh gelar B.Eng., dan lulus dengan predikat summa cum laude dari Cooper Union pada tahun 1987.[5] Ia melanjutkan kuliah di Universitas Princeton, mendapat gelar MA pada tahun 1988 dan PhD pada tahun 1991, keduanya di bidang teknik kimia. Ia menghabiskan waktu selama satu tahun sebagai Humboldt Fellow di Institute for New Materials di Saarbrücken, Jerman dan meneliti material nanokristalin bersama Herbert Gleiter.[6][7] Ying menjadi profesor di Jurusan Teknik Kimia di Institut Teknologi Massachusetts pada tahun 1992. Dia diangkat menjadi profesor penuh pada tahun 2001; pada usia 35 dia adalah salah satu profesor penuh termuda di MIT.[6] Ying kembali ke Singapura pada tahun 2003 untuk menjabat sebagai direktur eksekutif pertama dari Institut Rekayasa Hayati dan Teknologi, salah satu divisi Agensi Sains, Teknologi dan Penyelidikan (A*STAR).[5] Penelitiannya mencakup penerapan ilmu biomedis dan katalitis dari sistem dan material berukuran nano. Pada Maret 2018, Ying mengundurkan diri dari posisinya sebagai Direktur Eksekutif di Institut Bioteknologi dan Nanoteknologi untuk memimpin labnya sendiri, lab NanoBio.[8] PenghargaanPada tahun 2008, Ying dinobatkan sebagai salah satu dari "100 Engineers of the Modern Era" oleh American Institute of Chemical Engineers.[1] Ying terpilih menjadi anggota Singapore Women's Hall of Fame pada tahun 2014.[9] Pada bulan Desember 2015, ia menjadi penerima Mustafa Prize 2015 pertama yang dianugerahkan oleh Mustafa Science and Technology Foundation. Beliau mendapat penghargaan "Top Scientific Achievement" atas "sumbangsih dan pencapaian ilmiah dan teknologinya yang luar biasa pada sintesis bahan dan sistem berukuran nano yang dirancang dengan baik, biomaterial berstruktur nano dan biosistem mini untuk berbagai aplikasi".[10] Pada tahun 2016, ia terpilih menjadi Cooper Union Hall of Fame atas capaiannya.[11] Pada tahun 2017, Ying dinobatkan sebagai Fellow of the United States National Academy of Inventors (NAI), di mana untuk pertama kalinya seorang ilmuwan yang tinggal di Singapura mendapatkan penghargaan profesional tertinggi atas temuan akademik. Status tersebut diberikan kepada penemu akademik yang telah menunjukkan semangat berinovasi dalam menciptakan atau memfasilitasi penemuan hebat yang memberikan kontribusi kepada masyarakat. Pada saat itu Ying memiliki lebih dari 180 paten utama dan aplikasi paten.[1] Pada tahun 2020, Ying menerima Lifetime Achievement Award dari Journal of Drug Targeting atas "banyak kontribusinya yang luar biasa di bidang nanoteknologi dan pengobatan nano.[12] Pada tahun 2021, ia terpilih menjadi anggota National Academy of Engineering.[13] Ia menjabat sebagai Pemimpin Redaksi jurnal akademik Nano Today.[14] Kehidupan pribadiYing adalah seorang Muslimah yang taat, di mana ia memeluk Islam pada usia 30-an.[15] Referensi
Pranala luar
|