Yataro Iwasaki (岩崎 弥太郎code: ja is deprecated , Iwasaki Yatarō) (9 Januari 1835 – 7 Februari 1885) adalah pendiri perusahaan grup Mitsubishi. Ia dilahirkan dalam sebuah keluargapetani di Provinsi Aki, Provinsi Tosa (sekarang Prefektur Kochi), Jepang.[1] Putra dari seorang petani sederhana, Yataro memulai kariernya bekerja pada klan Tosa.[1] Klan diadakan di banyak tempat di Jepang untuk kepentingan bisnis, supaya merangsang anak muda agar berambisi membangun perekonomian yang baik.[1]
Kehidupan dan awal karier
Yataro memulai kariernya bekerja pada klan Tosa, ia pergi ke Edo (kini Tokyo) ketika berusia sembilan belas tahun bertujuan mencari pendidikan.[1] Cedera serius yang dialami ayahnya dalam suatu perselisihan dengan kepala desa membuat Yataro pulang dari Edo setahun kemudian dan cuti sebentar dari studinya.[1] Hakim setempat menolak memproses kasus dari ayahnya dan Yataro menuduh hakim tidak adil.[1] Ia diusir dari kampungnya dan dikirim ke penjara selama tujuh bulan. Setelah dibebaskan ia tidak memiliki pekerjaan tetap untuk sementara waktu sebelum menemukan pekerjaan sebagai guru les.[1]
Kembali ke Edo, ia disosialisasikan dengan aktivis politik dan belajar di bawah reformis Yoshida Toyo, yang terpengaruh dengan ide-ide tentang membuka dan mengembangkan perekonomian bangsa melalui industri dan perdagangan global.[2] Tak lama kemudian, melalui Yoshida, ia mendapatkan pekerjaan sebagai juru tulis bagi pemerintah Tosa.[2] Ia kemudian dipromosikan ke posisi teratas kantor perdagangan Tosa di Nagasaki, yang bertanggung jawab untuk perdagangan minyak kamper dan kertas untuk membeli kapal, senjata, dan amunisi.[2]
Setelah Restorasi Meiji tahun 1868 yang memaksa pembubaran dari kepentingan bisnis shogun, Iwasaki pergi ke Osaka dan menyewakan hak untuk perdagangan Tsukumo Trading Company.[3] Perusahaan ini kemudian berubah nama menjadi Mitsubishi pada tahun 1873.[3]
Perusahaan mengadopsi nama Mitsubishi pada Maret 1870, ketika Yataro resmi menjadi presiden.[3] Lambang yang merupakan gabungan dari lambang Keluarga Iwasaki dan daun pohon ek yang dibentuk menyerupai baling-baling kapal, berasal dari klan Yamauchi yang menguasai bagian Shikoku, daerah di mana Yataro dilahirkan.[3]
Mitsubishi kemudian hampir jatuh ketika Insiden Formosa terjadi.[3] Lima puluh empat nelayan Jepang tewas di Pulau Formosa (Tiongkok) tetapi pemerintah Tiongkok tidak bertanggung jawab atas hal itu.[3] Perusahaan Yataro awalnya disalahkan, tetapi kemudian keadaan membaik dan bahkan Yataro memenangkan hak untuk mengoperasikan kapal-kapal pemerintah di antaranya kapal transportasi untuk mengangkut penumpang dan material, kemudian perusahaannya mulai berkembang lagi.[3]
Referensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Iwasaki Yataro.