Iwan Gayo

Iwan Gayo
LahirIwan Abu Bakar
7 November 1951 (umur 73)
Takengon, Aceh Tengah
Nama lainIwan Glaxo
PekerjaanPenulis
Wartawan
Redaktur
Politikus
Suami/istriRohani Gayo

H. Iwan Abu Bakar atau Iwan Gayo (lahir 7 November 1951) adalah wartawan, editor, dan penulis buku yang berasal dari Indonesia. Ia mengumpulkan berbagai pengetahuan umum dan telah menerbitkan beberapa buku seperti Buku Pintar: Seri Junior, Buku Pintar: Seri Senior, Buku Pintar: Haji dan Umrah, dan Encyclopedia Islam International. Kemudian banyak yang terinspirasi atas karyanya, sehingga banyak buku-buku pintar lain yang diterbitkan oleh berbagai pihak yang menggunakan istilah "buku pintar" sebagai sinonim dengan ensiklopedia atau kamus.

Kehidupan pribadi

Iwan lahir di Takengon, sebuah kota di dataran tinggi Gayo, bagian utara Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra, yang saat ini termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Aceh Tengah. Ia menghabiskan masa kehamilan selama 11 bulan di dalam rahim ibunya, Hj. Mariamah Bona, sehingga dianggap sebagai bayi yang lahir dengan kondisi abnormal. Kondisi ini membawa dampak pada sepanjang hidupnya, seringkali menghadapi berbagai kesulitan dan cobaan. Dalam masa kecilnya, Iwan berganti nama sebanyak tiga kali, yang dipercaya sebagai upaya untuk menolak malapetaka dan mendapatkan kesembahan dari penyakit bawaan yang mematikan.

Pada awalnya, saat masih bayi, ia diberi nama Esem. Sebelum memasuki masa sekolah, namanya berubah menjadi Abang Kingkong. Kemudian, ketika memasuki Sekolah Dasar, ayahnya, Abubakar Bintang, memberinya nama Iwan Glaxo. Namun, nama ini sering menjadi bahan ejekan oleh teman-temannya di Sekolah Rakyat, yang mengolok-oloknya dengan panggilan "glakson motor". Meskipun demikian, nama Iwan Glaxo sebenarnya memiliki makna yang baik dalam bahasa suku Gayo, di mana 'Iwan' berarti "di dalam" dan 'Glaxo' adalah merk tepung susu produksi perusahaan farmasi Inggris, sehingga secara keseluruhan berarti "Dalam Pertolongan Tepung Susu".

Namun, karena tidak menyukai nama tersebut, Iwan mengganti nama tengahnya menjadi Abu Bakar pada usia 16 tahun, menjadi Iwan AB (Abu Bakar). Pada usia 20 tahun, setelah menghabiskan tiga tahun di Jakarta, ia memilih nama Iwan Gayo, yang kemudian muncul dalam artikel pertamanya sebagai wartawan.

Berikut ini adalah rangkuman biografi Iwan, yang dikenal sebagai penemu judul "Buku Pintar", sinonim dari "Kamus" atau "Ensiklopedi".

Iwan lahir di Takengon pada tahun 1951. Pada tanggal 7 November 1968, ia memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Karier jurnalistiknya dimulai pada tahun 1971 sebagai korektor, dan pada tahun 1973, ia menjadi wartawan di DPRRI. Pada tahun 1975, Iwan bekerja sebagai pemandu di Batemuri Tour. Prestasinya di bidang jurnalisme terus berkembang, dan pada tahun 1981, ia berhasil memenangkan Hadiah Adinegoro.

Pada tahun 1982, Iwan menerbitkan "Buku Pintar Junior" yang terdiri dari 400 halaman. Keberhasilan ini diikuti dengan penerbitan "Buku Pintar Senior" (800 halaman) pada tahun 1986, dan "Buku Pintar Nusantara" (1,000 halaman) pada tahun 1987. Tahun 1989 menandai kegiatan risetnya tentang Islam di Mesir dan Arab Saudi. Pada tahun 1998, Iwan menerbitkan "Booklet 10 Dosa Besar Suharto", dan pada tahun 1999, ia mendapatkan suaka politik di Amerika.

Karyanya terus bertambah dengan penerbitan "English Liberty Statue" (64 halaman) pada tahun 2000, diikuti oleh "Buku Pintar Haji dan Umrah" (400 halaman) pada tahun 2001. Pada tahun 2002, Iwan menerbitkan "Atlas Indonesia Baru", yang mencakup 32 Provinsi; Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), dan Administrasi (ADM). Risetnya tentang Islam berlanjut di Mesir, Yordania, dan Suriah pada tahun 2003. Tahun 2005, ia menerbitkan "Almanak Negara, Direktori SDA dan SDM Indonesia". Akhirnya, pada tahun 2013, Iwan menerbitkan "Buku Pintar Islam alias Ensiklopedi Islam International" yang terdiri dari 1,264 halaman.

Pranala luar