Istana ini juga diceritakan dalam kisah Perang Troya, seperti yang dicatat Homeros bahwa Telemakhos:
pergi ke Pylos dan Nestor, sebagai penggembala rakyat, dan dia menerimaku di rumahnya yang tinggi dan menyambutku dengan ramah, seperti seorang ayah kepada putranya sendiri yang setelah lama baru datang dari jauh: bahkan dengan ramah dia merawatku dengan putra-putranya yang mulia.[3]
Nestor merupakan istana Peradaban Mikenai yang paling terlestari. Istana ini adalah bangunan utama dalam permukiman pada zaman Heladik Akhir, yang dulunya mungkin dikelilingi oleh tembok berbenteng. Istana ini merupakan bangunan dua lantai dengan ruang toko, bengkel, pemandian, sumur lampu, ruang penerima tamu, dan sistem pembuangan limbah.
Permukiman tersebut telah lama ditempati dengan sebagian besar artefak yang ditemukan kemungkinan dibuat pada abad ke-14 SM. Bangunan-bangunan di sekitar istana ini musnah dilalap api sekitar tahun 1200 SM.
Pada Juni 2016, situs istana ini kembali untuk umum setelah atapnya diganti dengan bahan modern dengan jalan setapak yang ditinggikan untuk pengunjung.[4][5][6]
Letak
Situs ini berada di bukit Epano Englianos, terletak dekat dengan jalan 4 kilometer (2,5 mi) selatan Khora dan 17 kilometer (11 mi) utara Pylos, memiliki ketinggian 150 meter (490 ft) di atas permukaan laut dan di kawasan seluas 170 meter (560 ft) kali 90 meter (300 ft).
Penggalian
Pada tahun 1912 dan 1926, dua makam Tholos di utara Teluk Navarino digali. Satu berisi tiga guci yang dihias dan yang lainnya berisi kumpulan pot Peradaban Mikenai dan Heladik Pertengahan.
Satuan gabungan Yunani-Amerika Serikat dibentuk dengan Layanan Arkeologi Yunani dan Universitas Cincinnati[7] dan penggalian percobaan Epano Englianos dimulai pada 4 April 1939. Sejak hari pertama dinding batu, fragmen fresko, tembikar Mikenai, dan loh batu bertulis dibuat ditemukan.
Selama penggalian pada tahun 1939, sekitar seribu loh tanah liatLinear B ditemukan. Penggalian secara berturut-turut dihentikan selama Perang Dunia II dan penggalian kemudian dilanjutkan pada tahun 1952.[8] Dari tahun 1952 hingga 1966, Istana Nestor dibuka dengan kawasan di sekitar akropolis yang telah ditelusuri lebih lanjut. Sebuah terobosan dalam menerjemahkan prasasti Linear B dicapai oleh Alice Kober dan Michael Ventris, yang menemukan bahwa tulisan dalam prasasti merupakan bentuk terkuno yang diketahui dari bahasa Yunani. Terjemahan dari loh tersebut pada tahun-tahun berikutnya menunjukkan bahwa prasasti tersebut terdiri dari bagian dari catatan-catatan kerajaan, sehingga menegaskan bahwa istana berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi Messenia pada zaman Peradaban Mikenai.
Pada tahun 2015, regu dari Universitas Cincinnati menemukan penemuan yang cukup menghebohkan tidak jauh dari istana.[9] Pemakaman prajurit Mikenai yang tidak terganggu ini, disebut sebagai "Prajurit Griffin" oleh regu tersebut. Barang-barang penemuan tersebut antara lain cincin emas, senjata perunggu, dan banyak artefak lainnya. Ikonografi artefak menampilkan campuran kebudayaan peradaban Minoa dan Mikenai.[10][11]
Lihat pula
Enkhelyawon, seseorang yang diduga sebagai raja Mikenai di Pylos.
Blegen, Carl William; Rawson, Marion; Davis, Jack L.; Shelmerdine, Cynthia W. (2001), A Guide to the Palace of Nestor, Mycenaean Sites in its Environs and the Chora Museum (edisi ke-2), ASCSA, ISBN978-0876616406
Blegen, Carl William; Rawson, Marion; Lang, Mabel (1966–1973), The Palace of Nestor at Pylos in western Messenia, Princeton University Press for the University of Cincinnati, OCLC512087
v. 1. The buildings and their contents, by C. W. Blegen and M. Rawson. pt. 1. Text. pt. 2. Illustrations.
v. 2. The frescoes, by M. L. Lang.
v. 3. Acropolis and lower town: tholoi, grave circle, and chamber tombs; discoveries outside the citadel, by C. W. Blegen and others.