Kediaman resmi kepala negara Korea Utara sampai kematian Presiden Kim Il-sung. Sejak itu telah diubah menjadi sebuah mausoleum untuk almarhum sang penguasa dan putranya, Kim Jong-il.
Istana Matahari Kumsusan, sebelumnya Istana Memorial Kumsusan, dan kadang-kadang disebut sebagai Mausoleum Kim Il-sung, adalah sebuah bangunan dekat sudut timur laut kota Pyongyang yang berfungsi sebagai mausoleum untuk Kim Il-sung , pendiri Korea Utara, dan untuk putranya Kim Jong-il, keduanya secara anumerta ditetapkan sebagai pemimpin abadi Korea Utara.[1]
Istana ini dibangun pada tahun 1976 sebagai Balai Pertemuan Kumsusan dan berfungsi sebagai kediaman resmi Kim Il-sung. Menyusul kematian pemimpin Kim pada tahun 1994, Kim Jong-il telah merenovasi bangunan ini dan mengubahnya menjadi mausoleum untuk ayahnya.[2] Diyakini bahwa biaya konversi tersebut sedikitnya $100 juta.[3] Beberapa sumber menyebutkan angka hingga mencapai sebesar $900 juta.[4][5] Di dalam istana ini, tubuh Kim Il-sung yang dibalsem terbaring di dalam sebuah sarkofagus kaca benig. Kepalanya bersandar pada sebuah bantal bergaya Korea dan dia ditutupi oleh bendera Partai Buruh Korea. Kim Jong-il sekarang dipajang di sebuah ruangan dekat dengan jasad ayahnya dan diposisikan dengan cara yang sangat mirip.[6]
Dengan luas 115.000 square feet (10.700 m2),[7] Kumsusan merupakan mausoleum terbesar yang didedikasikan untuk seorang pemimpin Komunis[8] dan satu-satunya yang menyemayamkan jasad beberapa orang. Beberapa aula di dalam bangunan tersebut memiliki panjang hingga mencapai 1 kilometer (3.300 ft).[7] Di bagian depan istana ini terdapat sebuah lapangan besar, dengan panjang sekitar 500 meter (1.600 ft),[9] dan dikelilingi oleh sebuah parit di sisi utara dan timur.
Akses dan peraturan
Para pengunjung asing dapat mengakses istana ini hanya dengan tur resmi pemerintah. Fotografi, rekaman video, merokok, dan berbicara tidak diizinkan di mana pun di dalam istana. Namun, alun-alun istana buka sepanjang minggu, dan merupakan sebuah tempat berkumpul nasional.
Bangunan ini dapat diakses melalui sebuah lintasan bawah tanah yang bersebelahan dengan halte trem di seberang jalan. Saat memasuki bangunan, para pengunjung (baik orang asing maupun wisatawan Korea Utara) harus berjalan di atas sebuah alat pembersih sepatu,[10] diminta untuk menitipkan semua barang pribadi kecuali dompet mereka di sebuah ruang penitipan, dan diberi tiket bernomor untuk mengklaim barang-barang mereka ketika pergi.[11] Para pengunjung berjalan di atas serangkaian marga laju.[12]