Ismat atau Ismah (bahasa Arab: عِصْمَة; secara harfiah, "perlindungan") adalah konsep kepolosan yang tidak dapat dirusak, kekebalan dari dosa, atau kesempurnaan moral dalam teologi Islam, dan yang sangat menonjol dalam Syiah.[1] Dalam teologi Syiah, ismah adalah salah satu karakteristik penting dari para nabi, imam, dan malaikat.[2] Ketika dikaitkan dengan manusia, ismah berarti "kemampuan untuk menghindari tindakan kemaksiatan, meskipun memiliki kekuatan untuk melakukannya".[1] Seiring dengan konstitusi yang murni, kualitas yang sangat baik, keteguhan terhadap lawan, dan ketenangan (as-Sakinah), ismah adalah anugerah ilahi yang dianugerahkan oleh Tuhan.[3][4]
Sedangkan Masum (bahasa Arab: معصوم; ma`sūm) adalah penyebutan Sunni untuk orang yang bebas dari kesalahan dalam menuntun manusia kepada keimanan, dalam memahami ilmu ketuhanan, dan dalam hal-hal praktis. Menurut teologi Masum, para nabi harus kebal dari segala kesalahan dan dosa untuk menjalankan misi mereka menegakkan dan mempromosikan agama ilahi, menafsirkan Al-Quran, dan membangun sistem sosial yang sehat.
Sunni menafsirkan ma'sum atau ismah berarti bahwa nabi kebal dari berbohong (sengaja atau tidak sengaja), menjadi Kafir sebelum atau sesudah penugasan mereka, dan tidak mampu melakukan dosa lain dengan sengaja. Dalam aspek lain, pendapat berbeda. Kebanyakan Sunni percaya bahwa adalah mungkin bagi para nabi untuk tidak sengaja melakukan dosa, sementara minoritas percaya bahwa tidak.[6]
Baydawi, Abdullah (1300). Tawali' al- Anwar min Matali' al-Anzar. Translated alongside other texts in the 2001 "Nature, Man and God in Medieval Islam" by Edwin Elliott Calverley & James Wilson Pollock.
Brown, Daniel (1999). Rethinking Tradition in Modern Islamic Thought (edisi ke-1st). Cambridge University Press. ISBN978-0-521-65394-7.
Corbin, Henry (1993). History of Islamic Philosophy, Translated by Liadain Sherrard, Philip Sherrard (dalam bahasa Prancis). Kegan Paul International in association with Islamic Publications for The Institute of Ismaili Studies. ISBN978-0-7103-0416-2.
Madelung, Wilferd (1998). The succession to Muḥammad: a study of the early Caliphate (edisi ke-1st). Cambridge University Press. ISBN978-0-521-64696-3.
Mashita (2002). Theology, ethics and metaphysics. Hiroyuki. RoutledgeCurzon. ISBN978-0-7007-1670-8.
McDermott, Martin J. (1978). The theology of al-Shaikh al-Mufid, (d. 413/ 1022). Dar el-Machreq. ISBN978-2-7214-5601-4.
Schimmel, Annemarie (1988). And Muhammad is His Messenger: The Veneration of the Prophet in Islamic Piety. Chapel Hill: University of North Carolina Press.