Irma Hutabarat |
---|
|
Lahir | 25 Desember 1962 (umur 61) Jakarta, Indonesia |
---|
Almamater | Universitas Indonesia |
---|
Pekerjaan | |
---|
Tahun aktif | 1999—sekarang |
---|
Partai politik | PSI[1] |
---|
Suami/istri | Widodo Sunarko (bercerai 2021) |
---|
Anak | 4 |
---|
|
Irma Natalia Hutabarat, S.S. (lahir 25 Desember 1962) adalah seorang jurnalis, presenter, dan aktivis sosial yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komunitas Civil Society Indonesia. Ia merupakan salah satu aktivis yang berperan dalam mendirikan Indonesia Corruption Watch.[2]
Jurnalisme
Irma Hutabarat memulai karier sebagai jurnalis sekaligus pembawa acara di sebuah stasiun televisi swasta pada tahun 2000. Ia pernah menjadi pembawa acara Today's Dialogue yang disiarkan oleh Metro TV.[3] Irma juga pernah menjadi presenter acara Swara Indonesia yang tayang di TVRI.
Aktivisme
Irma Hutabarat adalah pendiri dan ketua lembaga swadaya masyarakat ICE on Indonesia (Institute of Civic Education on Indonesia). Pada kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Irma turut menyuarakan desakan untuk transparansi penanganan kasus melalui acara 3000 lilin untuk Brigadir Yosua Hutabarat di Taman Ismail Marzuki pada peringatan 30 hari tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat. Sepuluh hari berselang, Irma Hutabarat juga menggelar acara 4000 lilin untuk Brigadir Yosua Hutabarat untuk memperingati 40 hari tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat. Acara ini digelar pada 18 Agustus 2022 di tempat yang sama, yakni Taman Ismail Marzuki. Pada 18 Agustus 2022, ia turut serta bersama Kamaruddin Simanjuntak dan Johnson Panjaitan ke Jambi, kampung halaman Brigadir Yosua Hutabarat, untuk memberikan upacara adat bagi kedua orang tua Brigadir Yosua Hutabarat sekaligus meminta lima surat kuasa untuk melaporkan Ferdy Sambo, Putri Candrawati, dan beberapa nama lain yang diduga terlibat melakukan upaya penghalangan keadilan dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.[4]
Referensi