International Science Project Olympiade atau biasa disingkat ISPRO adalah sebuah kompetisi sains tahunan untuk siswa setingkat SMA se-dunia.[1] Acara yang dipelopori oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian dan Kebudayaan Indonesia (Dit. PSMA Ditjen Dikmen Kemendikbud) ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya meneliti dan meningkatkan kesadaran siswa akan aksi global. Olimpiade sains tingkat dunia ini terbagi menjadi lima kategori, yaitu di bidang fisika, kimia, biologi, teknologi, dan lingkungan.[2]
ISPRO dari tahun ke tahun
- ISPRO 2013, diikuti oleh 22 negara
- ISPRO 2014, diikuti ole 24 negara, dan diadakan pada 4 - 10 Mei 2014 di Indonesia. Acara ini daiadakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan PASIAD (Yayasan nirlaba Institusi pendidikan Turki).[3]
- ISPRO 2015, yang ke-3 kalinya diadakan selama tujuh hari pada 3-9 Mei 2015 di Jakarta.[4] ISPRO 2015 ini diikuti oleh 31 negara dan, antara lain Indonesia, Australia, Afganistan, Kroasia, Mesir, Sri Lanka, Myanmar, Nigeria, Pakistan, Filipina dan Turki.
Kiprah Indonesia
Pada ISPRO 2013, Tim Indonesia mendapatkan 6 medali emas, 4 medali silver dan 4 medali perunggu.
Tahun 2015, Tim Indonesia mengirimkan 10 tim. Kesepuluh naskah penelitian tim Indonesia tersebut merupakan hasil seleksi ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dan Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) dalam bidang kesehatan, pertanian, elektronika, dan biologi. Hasilnya pada Tim Indonesia mendapatkan dua medali perunggu, tiga medali perak, dan empat medali emas. Sementara itu, peringkat kedua dan ketiga ditempati oleh Bosnia dan Herzegovina serta Tajikistan dengan masing-masing total empat medali.[5]
Lihat juga
Pranala luar
Referensi