Insiden Hangzhou Juli 1975 adalah serangkaian aksi demonstrasi industri dan 武斗 (Wǔ dòu, pertempuran antar faksi) di antara para pekerja industri di kota Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok selama Revolusi Kebudayaan, yang berakhir dengan pengerahan besar-besaran pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) ke kota dan pabrik-pabrik pada Juli 1975.
Latar Belakang
Pada Januari 1967 selama "fase perebutan kekuasaan" pada masa Revolusi Kebudayaan di Zhejiang, "Markas Besar Bersama Pemberontakan Revolusi Zhejiang" (Hanzi sederhana: 浙江省革命造反联合总指挥部; Hanzi tradisional: 重慶浙江省革命造反联合总指挥部; Pinyin: Zhèjiāng shěng gémìng zàofǎn liánhé zǒng zhǐhūibù, kemudian berganti nama menjadi Markas Besar Serikat), sebuah organisasi pemberontak Maois yang sedang dikenakan sanksi resmi, mengorganisir rapat umum untuk mempermalukan dan menyerang Jiang Hua, yang saat itu menjabat sebagai sekretaris pertama Komite Provinsi Partai Komunis Provinsi Zhejiang. Namun, organisasi pemberontak lainnya, "Komite Demonstrasi Merah" (Hanzi sederhana: 红色暴动派; Hanzi tradisional: 红色暴动委员会}; Pinyin: Hóngsè bàodòngpài) yang diduga didukung oleh elit partai provinsi, membubarkan rapat umum tersebut, sehingga memberi kesempatan bagi Jiang untuk terbang ke tempat yang aman di Beijing. Kejadian ini menjadi awal pertikaian antara dua kelompok pemberontak tersebut, yang kemudian berlanjut selama beberapa tahun berikutnya selama Revolusi Kebudayaan di Zhejiang. Banyak perjuangan baik bersenjata maupun politik yang terjadi di kota-kota besar di Provinsi Zhejiang selama periode ini. Pada tahun 1969, ketika gelombang "kiri" mereda, kedua organisasi pemberontak tersebut secara resmi dibubarkan, tetapi para anggota inti mereka masih menjalankan organisasinya dengan cara bergerilya bawah tanah.[1]
Pada awal tahun 1974, kampanye Anti-Lin Anti-Konfusius meletus dan beberapa aktivis yang terkait dengan Markas Besar Serikat (nama baru dari Markas Besar Bersama Pemberontakan Revolusi Zhejiang yang secara resmi telah dibubarkan) mengambil kesempatan untuk melanjutkan aktivisme mereka dengan mencoba mengambil alih kekuasaan dari elit partai lokal. Pemimpin pemberontak Markas Besar Serikat yang paling menonjol adalah Zhang Yongsheng, Weng Senhe, dan He Xianchun. Mereka mengendalikan Dewan Serikat Buruh guna memobilisasi pekerja menjadi milisi perkotaan yang menggantikan militer dan pasukan keamanan publik dalam menjaga ketertiban sosial. Para pemimpin pemberontak menggunakan milisi perkotaan ini untuk melakukan penggerebekan dan intimidasi terhadap lawan politik mereka. Dikombinasikan dengan sekutu mereka di birokrasi partai, mereka berhasil melumpuhkan pemerintahan lokal. Banyak pekerja yang merasa takut akan terjadinya kekerasan di tempat kerja mereka, sehingga melumpuhkan produksi.[1]
Pada akhir tahun 1974, Wang Hongwen dan Deng Xiaoping mengunjungi Hangzhou untuk mencoba memadamkan pertempuran antar faksi yang terjadi di sana.[2]
Insiden
Pada Juli 1975, radio Zhejiang melaporkan bahwa lebih dari 10.000 tentara TPR diperintahkan ke 13 pabrik di Hangzhou untuk "membantu aktivitas produksi" yang terbengkalai. Tiga pejabat penting diganti, termasuk seorang komandan distrik militer provinsi. Tan Qilong yang sebelumnya diberhentikan, kemudian direhabilitasi dan diangkat menjadi komandan militer.[3] Peristiwa ini adalah pertama kalinya sejak kekuasaan Lin Biao bahwa Partai memerintahkan pasukan tentara untuk bekerja di pabrik.[2]
Peristiwa terkait
Selain ke Hangzhou, ada pengiriman pasukan serupa ke daerah lain terkait dengan "Wudou" (pertempuran antar faksi), misalnya ke Fujian.[4]
Referensi