India's Daughter
India's Daughter adalah sebuah film dokumenter yang disutradarai oleh Leslee Udwin dan merupakan bagian dari serial Storyville di BBC.[3] Film tersebut berdasarkan pada pemerkosaan berkelompok Delhi 2012 dan pembunuhan seorang wanita berusia 23 tahun yang merupakan seorang pelajar fisioterapi.[4][5] Film tersebut dijadwalkan ditayangkan di saluran-saluran TV di seluruh dunia pada 8 Maret yang bertepatan dengan Hari Wanita Internasional. Namun, ketika film tersebut, yang menampilkan sebuah wawancara dengan Mukesh Singh, salah satu dari empat pria yang didakwa melakukan pemerkosaan dan pembunuhan, ditayangkan, sebuah dewan a court stay order prohibiting the broadcast was obtained by the Indian police.[6] BBC ditegur dengan permintaan agar tidak menayangkan film tersebut di India, tetapi hanya tanggal penayangannya yang diubah dan film tersebut tetap disiarkan di luar India pada 8 Maret. Film tersebut juga diunggah di YouTube dan dijadikan viral pada berbagai pembagian informasi di media sosial. Pada 5 Maret, pemerintah India meminta YouTube untuk memblokir video tersebut di India.[4][7] Latar belakangFilm dokumenter tersebut berdasarkan pada pemerkosaan berkelompok Delhi, sebuah insiden yang terjadi pada 16 Desember 2012 di Delhi Selatan.[8] Korbannya, Jyoti Singh, yang menonton film Life of Pi dengan seorang teman laki-laki, Awindra Pratap Pandey,[9] yang setelah itu mereka naik bus untuk pulang ke rumah.[10] Ia kemudian diserang dan diperkosa secara berkelompok di bus tersebut; temannya juga diserang secara fisik pada insiden tersebut. Keduanya kemudian dijatuhkan dari bus. Ia mendapatkan perawatan darurat termasuk beberapa operasi di India dan Singapura namun meninggal pada 29 Desember 2012 karena luka serius yang ia dapatkan dari serangan tersebut.[11] Insiden tersebut pun mendapatkan sorotan media. Peristiwa tersebut mendatangkan protes publik dan pemerintah India dikritik karena dianggap tidak melindungi wanita. Media internasional baru menyoroti indisen tersebut setelah muncul protes dari publik.[12] SambutanFilm tersebut mendapatkan sambutan positif di pers Inggris, dari Sonia Faleiro di The Guardian[13] dan Yasmin Alibhai-Brown di The Independent.[14] Beberapa aktivis mengkritik film tersebut. Pengkampanye feminis Kavita Krishnan, yang tampil dalam film tersebut, memuji aspek-aspek dari film tersebut[15] Lihat pulaReferensi
Bacaan tambahan
Pranala luar
|