Imbuhan pengganda IUPAC
Imbuhan pengganda dalam tata nama IUPAC mengindikasikan seberapa banyak atom atau gugus fungsi yang melekat pada bagian tertentu dalam suatu senyawa molekul. Nama imbuhan diserap dari bahasa Latin dan bahasa Yunani. Imbuhan majemukImbuhan untuk angka yang lebih besar dari dua belas dibentuk dengan urutan terbalik dari bilangan Hindu-Arab; dimulai dari satuan, puluhan, ratusan, dan terakhir ribuan. Sebagai contoh:
Angka satuManakala imbuhan mono- sangat jarang digunakan dalam tata nama organik, imbuhan ini sangat penting dalam tata nama anorganik untuk menghindari ambiguitas. Sebagai contoh karbon oksida dapat merujuk pada karbon monoksida maupun karbon dioksida. Dalam pembentukan imbuhan majemuk, angka satu diwakili oleh imbuhan hen- kecuali bila merupakan bagian dari angka sebelas (undeka-), contoh:
Angka duaDalam imbuhan majemuk, angka dua diwakili imbuhan do- kecuali bila merupakan bagian dari angka 20 (ikosa-), 200 (dikta-) ataupun 2000 (dilia). Ikosa- v. eikosa-IUPAC merekomendasikan ejaan ikosa- untuk imbuhan dengan angka dua puluh agar sesuai dengan etimologi imbuhan. Namun baik Chemical Abstracts Service maupun Pangkalan data Beilstein menggunakan ejaan alternatif eikosa-. Etimologi"mono-" berasal dari Bahasa Yunani monos = "sendiri". "un" = 1 dan "nona-" = 9 berasal dari Bahasa Latin. Imbuhan lainnya berasal dari angka Yunani. Lihat pulaSumberPanico, R.; & Powell, W. H. (Eds.) (1994). A Guide to IUPAC Nomenclature of Organic Compounds 1993. Oxford: Blackwell Science. ISBN 0-632-03488-2. |