Ideologi keberagaman

Ideologi keberagaman mengacu pada kepercayaan seseorang mengenai sifat hubungan antar kelompok dan bagaimana memperbaikinya dalam masyarakat yang beragam secara budaya.[1] Ideologi keberagaman dapat merujuk pada berbagai aspek kehidupan manusia dengan berbagai upayanya. Hal ini berarti mencakup umat manusia dengan kebudayaannya, kehidupan sosial, politik, ekonominya, sejarahnya, ideologi-ideologi dan agama-agamanya, ilmu dan teknologinya, serta harapan-harapan dan kekhawatiran-kekhawatirannya.[2] Menurut Koentjaraningrat ideologi keberagaman bisa dibangun dengan nilai gotong royong yang mengandung empat konsep. Pertama, manusia adalah makhluk sosial dalam kehidupannya terdapat komunitas, masyarakat dan alam semesta. Kedua, dalam segala aspek kehidupan manusia membutuhkan orang lain. Ketiga, perlu menjaga hubungan baik dengan sesama yang terdorong oleh rasa akan memiliki kebutuhan yang sama dalam hidup. Keempat, tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap satu dengan yang lainnya.[3] Indonesia dengan berbagai keberagaman, membangun dasar negaranya dengan berlandaskan kepada Pancasila. Kedudukan Pancasila menjadi titik berangkat untuk kehidupan bersama di tengah keberagaman di bangsa ini. Dari fungsi ideologis, Pancasila merupakan sebuah kekuatan yang terbuka, positif, dan kreatif.[4]

Referensi

  1. ^ Rosenthal, Lisa; Levy, Sheri R. (2010-12). "The Colorblind, Multicultural, and Polycultural Ideological Approaches to Improving Intergroup Attitudes and Relations: Ideological Approaches". Social Issues and Policy Review (dalam bahasa Inggris). 4 (1): 215–246. doi:10.1111/j.1751-2409.2010.01022.x. 
  2. ^ Simatupang, T. B. (1995). Iman Kristen dan Pancasila (edisi ke-Cet. 3). Jakarta, Ind[onesia]: BPK Gunung Mulia. hlm. 89. ISBN 979-415-802-X. OCLC 32568676. 
  3. ^ Malcolm, Brownlee (2004). Tugas manusia dalam dunia milik Tuhan: dasar theologis bagi pekerjaan orang Kristen dalam masyarakat. Jakarta: Gunung Mulia. hlm. 170. ISBN 9794151823. 
  4. ^ Simatupang, T. B. (1995). Iman Kristen dan Pancasila (edisi ke-Cet. 3). Jakarta, Ind[onesia]: BPK Gunung Mulia. hlm. 12. ISBN 979-415-802-X. OCLC 32568676.