I Made Agus Mahayastra
I Made Agus Mahayastra (lahir 2 Juni 1971), adalah seorang politikus kelahiran Gianyar, Bali yang menjabat sebagai Bupati Gianyar periode 2018-2023.[1] Pada 2024 ia kembali terpilih menjadi Bupati Gianyar untuk periode 2025-2029. Sebelumnya, Mahayastra menjabat Wakil Bupati Gianyar periode 2014-2018. Kehidupan pribadiMahayastra adalah salah seorang warga Desa Melinggih, Payangan, Gianyar yang lahir dari ayah seorang guru SD, I Wayan Sutama dan ibu penjual kopi, Ni Made Sudani, dengan tiga orang saudaranya.[2][3] Mahayastra menikah dengan Ida Ayu Ketut Surya Adnyani dan memiliki seorang putri bernama Ni Putu Dyah Pradnya Maharani (lahir 2002), dan dua orang putra bernama Bagus Dwi Mahayana dan Bagus Trisna Mahananda Putra.[4] KontroversiPenolakan JokowiPada Oktober 2023 Agus Mahayastra menyampaikan pesan di Whatsapp Group (WAG) seluruh perbekel/kepala desa di Gianyar dengan nama grup “Gianyar Aman”. Ia meminta kepada warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) melalui para perbekel untuk tidak hadir menerima bantuan dari Presiden Joko Widodo saat Presiden berkunjung ke Batubulan, Kabupaten Gianyar pada Selasa 31 Oktober 2023. Namun Agus Mahayastra membantah memberi arahan. “Bukan arahan, tapi permintaan, karena saya bukan atasannya lagi,” ucapnya singkat saat dimintai konfirmasi terkait gencarnya isu tersebut, Senin (6/11/2023). Adanya arahan dari mantan Bupati Gianyar yang juga Ketua DPC PDIP Gianyar, Made Mahayastra, agar warga tidak menghadiri kegiatan kunjungan Presiden Joko Widodo. Meski mengakui, Mahayastra di dalam WAG itu adalah dirinya, tapi Mahayastra membantah memberi arahan kepada para perbekel agar masyarakat penerima PKH tidak menghadiri acara kegiatan penerimaan sembako dari Jokowi. Sebelumnya diberitakan, kedatangan Presiden Joko Widodo dalam rangka kunjungan kerja di Kabupaten Gianyar pada Selasa (31/10) lalu, mendapat perhatian publik. Pemantiknya adalah video yang viral terkait pencabutan baliho di sepanjang jalan penghubung yang dilalui orang nomor 1 di Indonesia. Setelah ada klarifikasi oleh Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya; didampingi Pangdam IX/Udayana serta Kapolda Bali terkait pencabutan baliho, beredar pesan dari WAG perbekel/kepala desa dengan nama grup “Gianyar Aman”. Dalam isi percakapan WAG tersebut, Mahayastra minta kepada seluruh perbekel agar penerima Program Keluarga harapan (PKH) yang diundang ke Batubulan untuk menerima bantuan sembako dari Presiden Jokowi, tidak menghadiri kegiatan tersebut. “Selamat pagi perbekel se-Gianyar, kalau ada penerima PKH yg diundang ke Batubulan utk menerima sembako hari ini mohon jgn dihadiri,” tulis Mahayastra, Selasa (31/10/2023) pukul 08.15 Wita. Kalimat tersebut, langsung dijawab oleh beberapa perbekel, salah satunya perbekel I Wayan Warka dengan membalas, “Pagi sehat selalu pak,” ditandai dengan emoticon acungan jempol dan salam. Sementara, perbekel lainnya berinisial MSS dalam percakapan tersebut juga langsung menjawab lugas dengan mengatakan dalam bahasa Bali “Swastiastu rahajeng bapak bupati, Dumogi sehat lan rahayu,” ("Halo Pak Bupati, Semoga sehat dan sejahtera") tulis MSS.[5] Pendidikan
Organisasi
Riwayat jabatan
PenghargaanTanda kehormatanReferensi
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia