I Gede Ngurah Swajaya (lahir 11 Maret 1962), adalah seorang diplomat Indonesia yang menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss sejak Juni 2023.[1] Sebelumnya ia menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura dari 2015 hingga 2020[2] dan Utusan Tetap Indonesia untuk ASEAN dari 2010 hingga 2013.[3]
Riwayat Hidup
Kehidupan awal
Ngurah lahir di Singaraja, Bali, Indonesia. Dia adalah anak tertua dari I Gede Kawijaya, S.H, yang juga menjabat sebagai PNS dengan jabatan terakhir sebagai kepala Badan Pertanahan Nasional untuk Pemerintah Provinsi Bali. Ngurah pada masa kecilnya dibesarkan di Surabaya dan Bali dengan tiga adik laki-lakinya.
Pendidikan
Ngurah mengikuti pendidikan pada salah satu universitas di Bali, Universitas Udayana dari 1981-1986 dengan mengambil jurusan hukum, dan kemudian mendapat gelar Master of Arts (MA), dari Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Boston, MA, Amerika Serikat.
Karier
Ngurah bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada tahun 1986, dan mendapat tugas pertamanya sebagai Sekretaris Ketiga di Kedutaan besar republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman, di Bonn darii tahun 1991-1995. Ia kemudian ditugaskan sebagain utusan retap RI untuk PBB, di Kota New York, Amerika Serikat dari tahun 1999-2003.
Di Kementerian Luar Negeri, Ngurah Swajaya menjabat sebagai Direktur Ekonomi Multilateral dan Lingkungan Kerjasama, dan Direktur Kerjasama Politik Keamanan ASEAN sampai tahun 2009.[4]
Ngurah Swajaya dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai Duta Besar Luar Biasa Republik Iindonesia dan berkuasa penuh untuk Kerajaan Kamboja pada tanggal 30 januari 2009, dari tahun 2009-2010.[5] Ia menyerahkan surat kepercayaan dari Presiden Republik Indonesia kepada yang Mulia, Raja Kamboja, Raja Norodom Sihamoni pada April 22, 2009.[6]
Ngurah kemudian ditugaskan untuk menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi Wakil Tetap/ Duta besar Luar Biasa dan Diplomat Republik Indonesia untuk ASEAN. Ia menyerahkan surat kepercayaan dari Presiden Republik Indonesia kepada Sekretaris Jenderal ASEAN atas nama ASEAN pada tanggal 23 Maret 2010.[7]
Ngurah telah terlibat dalam banyak perundingan internasional/PBB dan ASEAN. Ia menjabat sebagai ketua atau fasilitator dalam banyak dari perundingan tersebut. Ia menulis artikel untuk koran lokal dan memberikan kuliah di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
ASEAN 2011
Republik Indonesia saat ini melayani sebagai ketua bergilir ASEAN 2011. Dalam konteks ini, Ngurah Swajaya ditunjuk untuk menjabat sebagai Ketua Komite Wakil Tetap untuk ASEAN.[8] Duta besar Ngurah juga menjabat sebagai Ketua ASEAN Connectivity Coordinating Committee, yang bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan Master Plan Konektivitas ASEAN. Sebagai Wakil Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN, Duta besar Ngurah juga menjabat sebagai anggota Dewan Pembina yayasan ASEAN.[9]
Kehidupan Pribadi
Pada januari 1987, Ngurah Swajaya menikah dengan Ni Nyoman Mahaswi Astama dan dikaruniai dua orang anak.
Referensi