I Can Only Imagine (film)
I Can Only Imagine ("Aku Hanya Bisa Membayangkan") adalah sebuah film drama Amerika Serikat yang dibuat berdasarkan cerita di balik lagu "I Can Only Imagine", lagu Kristen kontemporer yang paling banyak dimainkan dari semua waktu. Film ini dibintangi oleh J. Michael Finley sebagai Bart Millard, penyanyi MercyMe yang menulis lagu tersebut, serta Dennis Quaid, Cloris Leachman, dan Trace Adkins. Dirilis pada tanggal 16 Maret 2018 di Amerika Serikat. Ringkasan PlotFilm ini didasarkan pada kisah di balik lagu band MercyMe yang meraih double platinum "I Can Only Imagine", yang menjadi lagu Kristen kontemporer paling banyak dimainkan dari segala waktu.[3] Berpusat sekitar kehidupan vokalis MercyMe, Bart Millard, dan hubungannya dengan ayahnya yang meninggal saat ia berusia 18 tahun dan yang menginspirasi lagu itu.[4] Menurut direktur Andrew Erwin, menceritakan sebuah "cerita kompleks ayah dan anak."[5] Pemeran
ProduksiFilm ini diumumkan pada bulan Desember 2016.[6] Dennis Quaid bergabung dengan para pemeran pada bulan Januari 2017. Aktor Broadway J. Michael Finley membuat debut filmnya sebagai Bart Millard. Pada bulan yang sama, diumumkan bahwa film ini dijadwalkan untuk dirilis pada musim semi tahun 2018. Pada bulan Agustus 2017, Lionsgate dan Roadside Attractions menandatangani sebagai distributor untuk rilis film nasional di Amerika Serikat.[1][7] PenerimaanBox officeI Can Only Imagine dirilis pada tanggal 16 Maret 2018 bersama-sama dengan Tomb Raider, dan asalnya diproyeksikan memperoleh pemasukan kotor $2–4 juta dari 1.620 gedung bioskop pada akhir minggu pembukaan.[8] Namun, setelah memperoleh $6,2 juta pada hari pertama (termasuk $1,3 juta dari penayangan perdana hari Kamis malam), perkiraan akhir minggu meningkat menjadi $14 juta.[9] Ternyata pemasukan minggu pertama adalah sebesar $17,1 juta, melampaui perkiraan dan berada pada peringkat ketiga pada box office di belakang Black Panther dan Tomb Raider.[10] Sekitar 67% penonton pada akhir minggu perdana adalah perempuan sedangkan 80% di atas usia 35 tahun.[10] Merupakan pembukaan terbesar keempat untuk film berdasarkan iman, setelah The Passion of the Christ ($83,8 juta), Son of God ($25,6 juta) dan Heaven Is for Real ($22,5 juta).[11] Pada akhir minggu kedua, film ini hanya turun 19% ke $13,8 juga, kembali menempati peringkat ketiga.[12] Kemudian pada peringkat keempat pada akhir minggu ketiga, memperoleh $10,4 juta (termasuk $3 juta pada Hari Minggu Paskah).[13] Respon kritikPada situs web Rotten Tomatoes, film ini mendapat approval rating 62% dari 13 review, dan rating rerata 5.2/10.[14] Penonton pada angket CinemaScore memberi film ini nilai rata-rata "A+" dari skala A+ sampai F, salah satu dari tidak sampai 80 film dalam sejarah yang memperolehnya.[9] Referensi
Pranala luar |