PT IAS Support Indonesia adalah anak usaha dari Injourney Aviation Services yang terutama menyediakan layanan manajemen fasilitas untuk bandar udara.[2]
Sejarah
Perusahaan ini didirikan oleh Angkasa Pura II dan Schiphol Group pada bulan April 1996 dengan nama PT Angkasa Pura Schiphol untuk berbisnis di bidang konsultansi pengelolaan bandara. Pada tahun 2000, perusahaan ini berekspansi ke bisnis alih daya komputer. Tiga tahun kemudian, perusahaan ini juga berekspansi ke bisnis media. Pada tahun 2006, perusahaan ini berekspansi ke bisnis pelayanan penumpang di bandara dengan nama "Sapphire". Pada tahun 2011, Angkasa Pura II membeli seluruh saham perusahaan ini yang dipegang oleh Schiphol Group dan mengubah nama perusahaan ini menjadi PT Angkasa Pura Solusi.
Pada tahun 2012, perusahaan ini berekspansi ke bisnis pengelolaan lahan parkir. Setahun kemudian, perusahaan ini berekspansi ke bisnis teknologi informasi dan penyediaan lounge eksekutif. Pada tahun 2014, perusahaan ini berekspansi ke bisnis polisi bandar udara. Setahun kemudian, perusahaan ini mulai mengelola lounge khusus jamaah umroh. Pada tahun 2016, perusahaan ini berekspansi ke bisnis manajemen fasilitas, O&M, dan pengelolaan kawasan komersial bandara. Setahun kemudian, perusahaan ini berekspansi ke bisnis rekayasa fasilitas dan penyediaan pramuantar.[3]
Pada tahun 2018, perusahaan ini meluncurkan kawasan komersial dengan nama Jetlag Cart Corner serta mendirikan PT Angkasa Pura Solusi Integra untuk berbisnis di bidang penyediaan tenaga kerja alih daya dan penyelenggaraan acara. Pada tahun 2019, perusahaan ini mendirikan PT Angkasa Pura Sarana Digital untuk berbisnis di bidang teknologi informasi.[2] Pada bulan Desember 2019, melalui kerja sama dengan UnionSPACE, perusahaan ini meluncurkan ruang kerja bersama premium di Bandara Soekarno-Hatta dengan nama APSpace.[4]
Pada tahun 2023, Angkasa Pura II menyerahkan seluruh saham perusahaan ini ke PT Angkasa Pura Kargo sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Injourney yang bergerak di bidang pendukung operasional bandara.[5] Pada tahun 2024, PT Angkasa Pura Propertindo, PT Angkasa Pura Solusi Integra, dan PT Angkasa Pura Sarana Digital digabung ke dalam perusahaan ini.[6] Nama dari perusahaan ini kemudian juga diubah menjadi seperti sekarang.
Referensi