* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 18 Mei 2013 ‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 13 Maret 2013
Humberto Andrés Suazo Pontivo (lahir 10 Mei 1981), dijuluki Chupete, adalah pemain sepak bolaChili, yang saat ini bermain sebagai penyerang di klub Monterrey, Meksiko. Pada tahun 2006 ia dianugerahi oleh IFFHS sebagai pencetak gol terbanyak di dunia tahun itu.[1] Menurut profil Piala Dunia FIFA 2010 tentangnya, Suazo dikenal karena rasa penempatan yang tajam dan kemampuan untuk mencetak gol dengan kaki kanan maupun kiri.[2]
Tahun awal
Pada usia enam tahun, ayah Suazo membawanya untuk bermain dengan Club Torino di kampung halamannya di San Antonio. Pada usia 14 dia mencoba untuk bermain dengan Catolica.
Pada bulan Desember 1995, Suazo mencoba bermain untuk tim Universidad Católica. Pada bulan Maret tahun berikutnya ia adalah bagian dari akademi remaja klub tersebut. Namun, waktu yang Suazo habiskan di sana tidak ia manfaatkan. Dia tidak ingin berlatih dan pada setiap kesempatan yang diberikan ia meninggalkan fasilitas pelatihan dan kembali ke San Antonio. Suazo kini mengakui bahwa ia menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh klub.[3]
Karier klub
Awal karier
Pada tahun 2000, Universidad Católica meminjamkan Suazo ke klub divisi kedua Chili, Ñublense. Debut profesionalnya datang ketika melawan Magallanes, klub yang akan ia bela nantinya, dan ia mencetak gol pertamanya pada laga itu. Pada akhir tahun ia mengalami patah tulangfibula dan absen selama tujuh bulan. Cedera juga membuatnya absen dari Kejuaraan Remaja Dunia FIFA 2001. Pada tahun 2000, ia memenangkan Milk Cup.
Pada akhir tahun 2001, ia tidak lagi menjadi bagian dari Universidad Católica, Suazo bermain untuk Magallanes. Dia kemudian pergi untuk bergabung dengan klub asal kampung halamannya, San Antonio Unido pada tahun 2002. Pada tahun 2003 Suazo berubah haluan pindah ke klub barunya San Luis Quillota dari divisi tiga Chili, disana ia mencetak 40 gol dalam satu musim.
Dua musim berikutnya, Suazo menghabiskan waktunya bermain dengan Audax Italiano. Pada awal 2004, Suazo kembali mengalami cedera berat yang harus membuatnya tidak bermain dalam waktu yang cukup lama. Bersama Audax, Suazo mencetak 40 gol sebelum pindah ke Colo-Colo.
Colo-Colo
Suazo memulai kariernya dengan Colo-Colo tepat pada waktunya untuk mengikuti Copa Libertadores 2006. Meskipun Colo-Colo keluar pada turnamen tersebut lebih awal, Suazo menunjukkan kemampuannya dengan mencetak hat-trick ke gawang Chivas de Guadalajara.
Pada tunamen Apertura 2006 di Chili, Suazo menjadi pencetak gol terbanyak dengan 14 gol dalam 33 pertandingan[4] mengantarkan Colo-Colo meraih gelar nasional ke-24.
Colo-colo, dengan bantuan Suazo yang telah mencetak 10 gol dalam 12 pertandingan, mencapai final Copa Sudamericana 2006. Dalam perjalanan ke final, ia mencetak hat-trick melawan Gimnasia La Plata. Suazo menyilaukan penggemar dan pemandu bakat sepanjang turnamen, yang menimbulkan pertanyaan tentang nasibnya di tim pada tahun 2007. Tim lain seperti Santos Laguna dari Meksiko dan Calcio Catania dari Italia keduanya dikabarkan tertarik pada Suazo. Namun, Colo-Colo membantah rumor tersebut, mereka membeli sisa kepemilikan Suazo dari mantan klubnya, Audax, pada 15 Desember 2006 senilai satu juta dolar AS. Sepuluh persen dari biaya itu ($ 100.000) untuk "saku pribadi" Suazo. Langkah ini juga meyakinkan Suazo untuk berada di klub hingga Juni 2007.
Dalam final turnamen Clasura 2006, Colo-Colo bermain lagi melawan mantan tim Suazo, Audax. Colo-Colo memenangkan leg pertama 3-0, dengan Suazo mencetak gol ketiga belasnya musim itu,[5] dan pada leg kedua Colo-Colo juga menang dengan skor 3-2, Suazo mencetak dua gol pada laga tersebut.[6]
Dalam turnamen Apertura 2007, Suazo kembali menjadi pencetak gol terbanyak, ia juga mencetak gol di pertandingan final melawan Palestino. Gol tunggalnya, datang pada menit ke-79, memberikan Colo-Colo gelar ke-26 mereka dan menempatkan namanya ke dalam sejarah Colo-Colo.
Monterrey
Setelah spekulasi berbulan-bulan tentang nasib Suazo yang kontraknya akan berakhir di bulan Juni 2007, akhirnya Suazo dibeli oleh klub Meksiko, Monterrey seharga $ 5 juta. Biaya yang dibayar oleh tim Meksiko tersebut adalah salah satu yang tertinggi untuk pembelian pemain Chili yang bermain di luar Chili.
Penampilan Suazo selama turnamen pertamanya tidak sesuai yang diharapkan (hanya mencetak tiga gol dalam dua belas pertandingan) dan ditambah dengan konflik antara rekan tim dan pelatihnya membuat spekulasi bahwa Suazo telah dijual ke klub Argentina, Independiente. Namun kesepakatan gagal karena klub Argentina itu menolak untuk membayar $ 8 juta nilai transfernya. Pada 4 Januari, Humberto mengadakan konferensi pers, dan di depan kamera televisi dan media berita, dia mengakui fakta tentang penampilan dan sikap yang tidak positif selama 6 bulan pertamanya dengan klub, tetapi ia bertekad untuk mengubah keadaan. Dia akan bertanggung jawab atas tindakannya dan dirinya berkomitmen untuk bekerja keras agar mencapai hasil yang lebih baik.[7][8]
Pada 6 April Suazo mencetak empat gol melawan Veracruz, dalam kemenangan timnya 7-2.[9] Pada musim kedua di Monterrey, ia mencetak gol terbanyak di turnamen sepak bola Meksiko dengan total 13 gol dalam 17 pertandingan. Suazo kemudian mencetak 3 gol lagi di pertandingan babak playoff, 1 di perempat final leg pertama melawan Chivas, dan dua lagi saat melawan Santos Laguna di semifinal, meskipun Monterrey tidak dapat maju ke final. Turnamen berikutnya adalah salah satu yang kurang baik bagi Suazo dan Monterrey, gagal melaju ke babak playoff. Pada turnamen Clausura 2009, Suazo membantu Monterrey mencapai perempat final di mana mereka kalah melawan Puebla. Suazo mencetak sebuah gol di leg 1 di mana Monterrey kalah 3-1.
Dalam final Apertura 2009, Suazo menjadi pemain kunci. Pada leg pertama final, ia memberikan sebuah pertandingan yang luar biasa dan membantu Monterrey unggul setelah tertinggal 3-1 pada babak pertama, mereka kemudian menang 4-3 pada laga kandang kali ini, dengan Suazo mencetak 2 gol. Di leg 2, lewat gol Aldo de Nigris dan golnya pada injury time, Monterrey sukses mengamankan gelar. Rayados menang dengan skor agregat 6-4 melawan Cruz Azul, memenangi kejuaraan.[10][11]